SUN Movement: Gerakan Nasional 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Berita Pembangunan - Rabu, 07 November 2012
Gerakan Nasional 1.000 Hari Pertama Kehidupan, akan segera dicanangkan pada bulan November 2012 mendatang oleh Ibu Negara. Gerakan ini merupakan inisiatif global dari Scaling Up Nutrition (SUN) Movement dan merupakan upaya global dari berbagai negara dalam rangka memperkuat komitmen dan rencana aksi percepatan perbaikan gizi. SUN Movement diikuti oleh 28 negara yang memiliki tingkat stunting sangat tinggi, serta negara yang mempunyai perhatian terhadap peningkatan perbaikan gizi di dunia. Demikian hal ini disampaikan secara khusus oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Nina Sardjunani, dalam Pertemuan Stakeholder Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), pada hari Kamis, (6/9), di Ruang SG 1 dan 2 Bappenas, yang dihadiri oleh sejumlah media dan institusi swasta.
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Nina, sebenarnya tahun 2010 SUN Movement ini sudah diluncurkan dan tahun 2011, Indonesia diundang untuk ikut hadir di sidang PBB terkait dengan SUN Movement. “Gerakan ini pada dasarnya terjadi karena adanya kekhawatiran yang sangat besar terhadap perbaikan gizi di tingkat dunia dan gerakan ini betul-betul ingin mendukung apa yang sudah ditetapkan dalam MDGS”, ujar Ibu Nina. Dalam hal ini SUN Movement memiliki visi terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi untuk memenuhi hak dan berkembangnya potensi ibu dan anak, dengan perbaikan gizi pada 1000 HPK, mulai dari janin, bayi, dan anak sampai usia anak dua tahun. Gerakan 1000 HPK sangat penting dicanangkan sebagai gerakan nasional karena akan memberikan manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak jangka pendeknya, untuk perkembangan otak, untuk pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan serta untuk metabolisme. “Gerakan 1000 HPK memang difokuskan pada pemberian gizi sejak kehamilan, sampai dilahirkan hingga ulang tahun kedua,“ urai Ibu Nina.
Sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh gerakan 1000 HPK ini hingga tahun 2015 adalah menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia sebanyak 50 persen, meningkatkan presentase ibu yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama secara berturut-turut paling kurang 50 persen, menurunkan proporsi anak balita yang menderita kurus (wasting) kurang dari 5 persen. Juga bertujuan untuk menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30 persen, (bayi yang lahir dengan berat di bawah 2500 gram) dan menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40 persen. Gerakan ini tidak hanya melibatkan pemerintah sebagai pemangku kepentingan, tetapi juga melibatkan pihak donor, dunia usaha, organisasi/lembaga sosial pemasyarakatan, mitra pembangunan (UN System) dan juga organisasi profesi dan akademisi, serta media sebagai pilar dalam SUN Movement, Gerakan 1000 HPK. Rencananya, ujar Ibu Nina, Menko Kesra pada tanggal 18 September mendatang, akan melakukan Soft Launching, Gerakan 1000 HPK, sebagai langkah awal sebelum gerakan 1000 HPK dicanangkan sebagai gerakan nasional.