Modal Sosial Jadi Kunci Pengendalian Covid-19
Berita Pembangunan - Jumat, 11 Desember 2020
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengajak semua pihak tanpa terkecuali bekerja sama untuk bangkit dari pandemi Covid-19. “Kita menyadari penanganan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19 ini sejatinya adalah kerja kolektif kita semua. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat luas semestinya bergandengan. Modal sosial di masyarakat menjadi kunci pengendalian Covid-19 ini,” ujar Menteri Suharso saat membuka Webinar Cetak Biru Pahlawan Baru: Dialog Nasional tentang Nilai-Nilai Bangsa untuk Bangkit dan Maju, Selasa (10/11).
Menteri Suharso mencontohkan pentingnya peran modal sosial di negara Taiwan yang mampu mencegah meluasnya penularan Covid-19 tanpa pemberlakuan kebijakan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penelitian di tujuh negara Eropa juga menunjukkan bahwa negara dengan modal sosial lebih tinggi satu standar deviasi, memiliki kasus kematian dan mobilitas lebih rendah hingga 17 persen sampai 32 persen.
“Modal sosial merupakan nilai atau norma yang berkembang di masyarakat dan memfasilitasi tumbuhnya kepercayaan gotong royong di sana. Selama vaksin Covid-19 masih terus diupayakan, kerja sama masyarakat menjadi kunci penerapan intervensi nonfarmasi. Dalam situasi ketidakpastian yang tinggi, dalam masa pemulihan dampak Covid-19 saat ini, membangun kepercayaan, kesadaran dan gotong royong di masyarakat menjadi penting,” tegas Menteri Suharso.
Saat ini, penduduk Indonesia berjumlah 269,6 juta jiwa. Sekitar 68,7 persennya di antaranya merupakan penduduk usia produktif, termasuk generasi Y atau milenial. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perubahan global saat ini mengubah seorang citizen menjadi netizen. “Kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mewariskan nilai-nilai bangsa yang hidup dan tumbuh selama ini. Nilai-nilai ini perlu diterapkan dan ditumbuhkan dalam keseharian kita agar menjadi perekat dan pelumas kehidupan berbangsa,” urai Menteri Suharso.
Menteri Suharso juga menambahkan, Visi Indonesia 2045 yang juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Visi ini tentunya hanya dapat dicapai melalui empat pilar pembangunan Indonesia 2045, antara lain pembangunan manusia dan penguasaan Iptek, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintah.
“Tentunya pencapaian TPB/SDGs sebagai komitmen global perlu pejuang-pejuang tangguh, handal, dan dapat berkolaborasi antara sesama pemangku kepentingan untuk melakukan berbagai percepatan pencapaian target-target pembangunan ke depan, sebagaimana Visi Indonesia 2045 yang kita cita-citakan,” pungkas Menteri Suharso.