Menteri Suharso Dorong Pembangunan Hijau Melalui P4G
Berita Utama - Kamis, 04 Maret 2021
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pandemi Covid-19 ini mengajarkan banyak hal, salah satunya pembangunan hijau untuk mendorong lingkungan yang lebih tahan bencana. “Kita harus berjuang untuk membuat pemulihan yang lebih hijau dengan mempertimbangkan keseimbangan antara ekonomi, sosial, dengan lingkungan untuk kondisi yang lebih baik dan tahan, atau build back better dengan pembangunan rendah karbon,” ucap Menteri Suharso dalam Pre-Event of P4G Seoul Summit 2021: Accelerating P4G Partnerships and Indonesia’s Leadership on Green Growth and Global Goals 2023, Selasa (23/2).
Pembatasan sosial pada masa pandemi memang berdampak positif dalam lingkungan, yakni penurunan emisi CO2. Namun sejalan dengan pemulihan ekonomi, emisi gas dapat kembali meningkat. Untuk itu, Menteri Suharso mengatakan perlunya pembangunan hijau untuk mencegah peningkatan emisi. Proses pemulihan ekonomi dan sosial harus mulai menerapkan pembangunan yang lebih hijau. “Kita harus memastikan strategi rendah karbon dan pembangunan hijau diarusutamakan dengan paket stimulus ekonomi,” ujar beliau. Beberapa solusi pembangunan hijau dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan strategi sebelumnya. Salah satunya adalah lapangan kerja dari industri hijau dinilai lebih berkualitas dibandingkan industri lainnya.
Menteri Suharso juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam penerapan pembangunan hijau. Tidak hanya antara pemerintah dan pihak swasta, pembangunan hijau juga membutuhkan kerja sama antar negara dari berbagai sektor. Hal ini dilakukan untuk memberikan perspektif yang beragam sehingga pembangunan hijau yang dilakukan lebih inklusif dan bisa bermanfaat bagi semua pihak. Menteri Suharso mengatakan, P4G merupakan salah satu wadah yang mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan pembangunan hijau. “Melalui keterlibatan dan kerja sama, kami berharap P4G akan menjadi forum terdepan di dunia untuk mengembangkan kemitraan yang konkret dan inovatif dalam skala besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang hijau, tahan perubahan iklim, dan inklusif,” imbuhnya.
Terdapat beberapa sektor yang perlu diperbaiki untuk menuju pembangunan hijau. Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), sektor yang perlu diperbaiki adalah pertanian dan pangan, air, energi, perkotaan, dan ekonomi sirkuler. Menteri Suharso mengatakan pembangunan hijau ini perlu memperhatikan ketahanan pangan, dengan mengurangi sampah makanan dan rantai pasokan yang tidak mengganggu lingkungan, pembangunan gedung yang lebih efisien, hingga penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan. “Untuk memenuhi kebutuhan energi seiring dengan pemulihan ekonomi, akan dilakukan dengan bergantung pada sumber energi baru terbarukan,” pungkas Menteri Suharso.