Menteri Suharso Ajak Pengusaha Jepang Berinvestasi di Berbagai Sektor di Ibu Kota Baru
Berita Kerjasama - Kamis, 21 November 2019
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menerima kunjungan Presiden Japan Indonesia Association Yasuo Fukuda, di Bappenas, Jakarta, Kamis (21/11).Perdana Menteri Jepang 2007-2008 ini turut membawa 40 pengusaha Jepang. Dalam pertemuan 45 menit itu, Menteri Suharso menyampaikan Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia, setidaknya 60 tahun terakhir, sehingga mengajak pengusaha Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia.Banyak peluang investasi yang bisa melibatkan pengusaha Jepang, salah satunya di ibu kota baru di Kalimantan Timur yang pembangunannya membutuhkan dana USD35 miliar.Dari jumlah itu hanya 20persen yang dapat dibiayai APBN, sehingga terbuka kesempatan bagi swastainternasional yang memiliki pengalaman dan kapasitas dari sisi pembiayaan maupun keahlian. "Saya memahami bahwa Jepang punya arsitek andal dalam bidang perkotaan yang pernah ikut membangun kota di luar Jepang. Mungkin bisa membagi pengalamannya dengan Indonesia, dalam hal urban design," ujar Menteri Suharso.
Presiden Jokowi menginginkan agar IKN baru menjadi thebestonearth,iconic, hemat energi, dan menggunakan teknologi terkini. Untuk itu Kementerian PPN/Bappenas merancang IKN baru dengan konsep smartgovernment, smartcity, dan greencity.“Kami mengundang Jepang berpartisipasi di pembangunan IKN, khususnya pada pembangunan riset dan universitas untuk pengembangan ilmu masa depan, khususnya di bidang energi dan technopark,” katanya.
Selain itu, di IKN baru akan ada pelayanan rumah sakit terbaik di dunia, sekaligus rumah sakit riset sebagai rujukan kesehatan. Menteri Suharso yakin Jepang punya pengalaman dan kemampuan untuk membangun rumah sakit tersebut. Di bidang lain, Jepang juga punya pengalaman di sektor transportasi publik. Beliau menyampaikan, transportasi di IKN baru sebisa mungkin hemat energi dan ramah lingkungan. Jika ada dari pihak Jepang yang memiliki ketertarikan di bidang ini, masih terbuka pilihan, karena masih pada tahap pra masterplan.“Jika ada keinginan dari Jepang, boleh ikut berpartisipasi,” kata Menteri Suharso.
Menteri Suharso selanjutnya menyampaikan peluang di bidang energi terbarukan, yaitu air dan angin, yang potensinya sangat besar di IKN baru. Jepang diajak terlibat karena punya pengetahuan di bidang termal laut. Terlebih lokasi IKN baru berada di Indonesia Timur yang butuh sumber energi dari laut. “Mengenai energi terbarukan, kami sedang mengembangkan B-30 dan B-20 yang akan menggunakan reaktor dari CPO. Selanjutnya masuk ke greenfuel. Kelak Indonesia akan membangun pabrik lithium yang terbesar di dunia, sebagai kebutuhan dunia masa depan,” tukas Menteri Suharso.
Menteri Suharso juga mengajak pengusaha Jepang membangun pasar ikan berskala internasional di Indonesia. Pada 1997-98 Indonesia pernah merancang tempat pelelangan ikan internasional yang berlokasi di Likupang, Sulawesi Utara. Likupang berhadapan dengan internationalfishmarketdi Filipina. Di wilayah itu banyak populasi ikan tuna, baik yang bersirip biru maupun kuning.“Saya memahami bahwa Jepang punya pengalaman di bidang ini. Saya pernah bertemu dengan Kato Kici di Jepang, salah satu perusahaan Jepang yang bergerak di bidang marine product. Kami berharap Jepang masih berminat membantu kami dalam membangun internationalfishmarketini,” ucap Menteri Suharso.
Terakhir bidang otomotif, Menteri PPN menyampaikan terima kasih karena telah membuka pelatihan vokasi dan magang bagi pekerja Indonesia di Jepang dengan baik. “Mudah-mudahan kerja sama seperti ini tetap berlanjut, dan semoga ada di sektor lain. Tapi tidak seperti mobil, yang sudah hampir 50 tahun, Indonesia hanya punya kemampuan rancang bangun saja. Kami berharap, jika nanti ada kerja sama di bidang industri dengan waktu yang tidak terlalu panjang,” pungkas Menteri PPN.