Menteri Bambang: Tahun 2045 Populasi Perkotaan 67 Persen dari Populasi Indonesia
Berita Utama - Rabu, 04 April 2018
BANDUNG – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara dalam acara The 1st ITB Centennial and The 4th Planocosmo International Conference on Infrastructure Development: “Transforming Beyond Borders, Starting the New Urban Agenda”, yang diselenggarakan di Aula Barat Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Rabu (4/4). Dalam paparannya, Menteri Bambang menyampaikan pentingnya perencanaan perkotaan bagi Indonesia, karena pada tahun 2045 Indonesia diprediksi mengalami pertambahan penduduk yang sangat tinggi, yakni sebanyak 24,7 persen menjadi 318 juta jiwa, dan khusus di daerah perkotaan diperkirakan akan bertambah dari 53,1 persen pada tahun 2015 menjadi 67,1 persen.
Menteri Bambang menambahkan saat ini Indonesia mengalami ketidakseimbangan perkembangan dan distribusi populasi, dimana lebih dari keseluruhan populasi terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pada tahun 2045, populasi perkotaan akan mencapai 67 persen dari keseluruhan populasi Indonesia. Jika dilihat dari data tersebut, isu perkotaan akan menjadi isu nasional dan menjadi sangat penting untuk segera ditangani. “Kami telah memprediksikan bahwa Jakarta metropolitan dan Bandung metropolitan area akan tergabung menjadi sebuah megapolitan sebelum tahun 2045, dengan proyeksi penduduk sekitar 70 juta jiwa. Untuk itu, kita harus mulai membangun transportasi publik tidak hanya sebatas pembangunan jalan, tetapi juga sistem transportasi terintegrasi guna mempersiapkan diri dengan lonjakan penduduk yang sangat besar di masa mendatang,” jelas Menteri Bambang.
Saat ini Jakarta metropolitan area dikenal dengan sebutan Jabodetabek, namun di masa yang akan datang wilayah ini akan sangat mungkin meluas ke area yang lebih jauh. Dalam skala nasional pun diprediksi akan muncul metropolitan-metropolitan baru, seperti Sorong, Ambon, dan Jayapura. “Kami telah meminta BPS untuk memahami konsep dari metropolitan area dan segera mengumpulkan data secara sistematis yang merupakan instrumen penting dalam perencanaan perkotaan ke depannya, sehingga masalah perkotaan dapat diatasi dengan baik dan memberikan keuntungan positif terhadap perkembangan ekonomi nasional,” tutur beliau.
Menteri Bambang mengatakan Indonesia telah berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip perkotaan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Diantaranya, penuntasan kemiskinan, energi bersih yang terjangkau, air bersih dan sanitasi, lapangan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang merata, kota dan masyarakat berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan aksi iklim. “Visi kami dalam pembangunan perkotaan di masa yang akan datang adalah perkotaan berkelanjutan dengan mewujudkan kota layak huni, yaitu kota yang memiliki akses universal terhadap kebutuhan hidup dasar, kompetitif dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, ramah lingkungan, serta meningkatkan identitas lokal perkotaan,” pubgkas Menteri Bambang.