Menteri Bambang Dorong Alumni Universitas Indonesia Jaga Kontinuitas Pembangunan
Berita Utama - Rabu, 07 Februari 2018
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menekankan pentingnya kontinuitas atau kesinambungan dalam upaya mencapai target pembangunan. Saat ini banyak diskusi publik yang memberikan ide perlunya GBHN, karena adanya kekhawatiran di kalangan pemerintah, non-pemerintah, politisi, atau ekonom mengenai keberlanjutan program pemerintah yang tujuannya untuk pembangunan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Bambang saat memberikan sambutan dalam acara Anugerah Apresiasi Karya Alumni Universitas Indonesia yang diselenggarakan di Aula IMERI, Kampus UI Salemba, pada Rabu (7/2).
“Isu pembangunan menurut saya harus di kedepankan, maka saya minta segenap almamater UI juga para penerima penghargaan hari ini tentunya juga berkontribusi terhadap upaya mencapai target atau tujuan pembangunan. Yang jelas saya pastikan nanti ujungnya adalah menjadikan Indonesia yang lebih baik,” ujar Menteri Bambang.
Indonesia dan Korea pernah sama-sama menjadi negara termiskin di dunia pada tahun 50-an. Tetapi, saat ini Korea sudah keluar dari negara termiskin, dan menjadi negara maju dengan pendapatan menengah ke atas. Berbeda dengan Indonesia yang masih menjadi negara berkembang. Hal ini karena Korea tidak secara terus-menerus bergantung kepada sumber daya alam (SDA).
“Kita masih bergantung dengan SDA, sedangkan Korea tidak bergantung sama sekali, sehingga ketika berevolusi, Korea menjadi lebih cepat dibandingkan Indonesia. Jadi, meskipun nasib awalnya sama, karakteristik pemimpinnya hampir sama, resepnya juga hampir sama, bedanya adalah pada kemampuan untuk mengeksekusi konsep tersebut. SDA Korea tidak begitu melimpah, sehingga harus ada sesuatu untuk menggantikan SDA tadi,” ujar Menteri Bambang.
Selanjutnya, Menteri Bambang menambahkan contoh lain yang berkaitan dengan kontinuitas adalah PT PAL Indonesia di Surabaya. Perusahaan ini ada lebih dulu dibandingkan perusahaan kapal yang berada di Korea. Namun, saat ini justru industri kapal di Korea setingkat lebih maju dari Indonesia.
“Beberapa waktu lalu saya ke PT PAL, memang ada kemajuan yaitu mereka mulai bikin kapal selam, tapi yang menarik mereka bikin kapal selamnya tidak bisa sendiri, yaitu harus dengan kerja sama dengan Korea. Artinya, Korea sudah jauh menyusul kita di industri kapal. Nah ini contoh simpel, bahwa kalau kita tidak menjaga kontinuitas dari strategi pertumbuhan atau pembangunan, maka dengan mudah Indonesia akan tertinggal,” tutur Menteri Bambang.
Penutup, Menteri Bambang berharap alumni UI dapat terus berkiprah dan berpartisipasi di pemerintahan. Selain itu pemerintah dan negara juga membutuhkan alumni-alumni UI yang peduli pada pembangunan dan pengurangan kemiskinan. “UI sebagai almamater terutama alumninya, harus terus berkiprah untuk di pemerintahan maupun di sektor-sektor yang terkait pemerintah untuk memastikan kontinuitas terjaga. Dan saya yakin dengan kemampuan akademik para alumni di berbagai bidang itu mudah-mudahan bisa terjaga, karena kita tidak ingin sekali lagi Indonesia ini tidak pernah bisa memenuhi potensi yang bisa dicapai,” tutup Menteri Bambang.