Membangun Budaya Kreatif Dan Ekosistem Berbasis Teknologi
Berita Utama - Rabu, 12 Oktober 2016
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menjadi pembicara dalam acara The 1st Indonesia International Conference on Science Technology Park (IICSTP) yang diselenggarakan di IPB International Convention Center, Botani Square, Bogor, Rabu (12/10). Dalam paparannya Menteri Bambang menjelaskan hal-hal dalam upaya Membangun Budaya Kreatif dan Ekosistem Berbasis Teknologi.
Dalam menghadapi iklim yang penuh dengan kompetisi, SDM berkualitas yang menguasai IPTEK merupakan faktor penting dan determinan dalam peningkatan kapasitas produksi perekonomian nasional, yang dikenal dengan technology-driven economy. Ada dua faktor penting dari technology-driven economy yaitu inovasi dan technopreneurship.
“Inovasi dan technopreneurship memiliki manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi ekonomi berbasis pengetahuan. Manfaat ekonomi yang dirasakan seperti meningkatkan pendapatan negara, meningkatkan lapangan kerja baru, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta menggerakkan sektor ekonomi lain. Sedangkan manfaat sosial yaitu menggerakkan perilaku sosial menjadi masyarakat yang memiliki keunggulan kompetitif,” jelas Menteri bambang.
Entrepreneur yang ada di Indonesia perlu diupgrade menjadi technopreneur melalui pendekatan teknologi. Disinilah kita kemudian berpikir apa yang akan menjadi keunggulan di Indonesia, yang kita harapkan adalah inovasi yang diciptakan para entrepreneur yang punya dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi.
Kreatifitas menjadi salah satu soft skills yang penting dan merupakan bagian dari strategi ekonomi Indonesia, seperti membangun kebutuhan dan peluang untuk tumbuhnya penemuan baru dan inovasi teknologi. “Tidak semua inovasi memerlukan penemuan (invention) baru, terkadang hanya dengan perubahan-perubahan kecil dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai kreatif baru, namun berkreasi dalam lingkungan yang kompetitif menuntut seorang individu mencari identitas hasil inovasi baru” ujar beliau.
Dalam menghadapi daya saing bangsa, diperlukan pula pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual yang berbudaya dan kreatif. Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam pembangunan pendidikan dengan memperkuat perguruan tinggi.
“Pendidikan tinggi tidak hanya dapat diartikan sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah saja, karena perguruan tinggi mempunyai fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi baik melalui riset dasar maupun terapan,” papar Menteri Bambang.
Menteri Bambang menambahkan, riset-riset yang inovatif, akan menjadi tumpuan bagi kemajuan bangsa dan keunggulan ekonomi nasional, yang menentukan bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan global.