Laporan Penyelenggaraan Joint Assesment Workshop Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Berita Pembangunan - Rabu, 01 Juni 2016
JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas mengadakan pertemuan di Hotel Aryaduta pada Jumat (27/5) untuk menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Joint Assessment Workshop Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan Perbaikan Gizi. Gerakan nasional tersebut merupakan upaya bersama untuk penanganan masalah gizi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam kesempatan itu dilakukan pula proses penilaian bersama dalam pelaksanaan Gerakan Bersama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Theresia Ronny Andayani selaku Sekretaris Tim Teknis Gernas Percepatan Perbaikan Gizi menyampaikan laporan, kemudian dilanjutkan dengan arahan dan pembukaan dari Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Subandi. Selanjutnya Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Doddy Izwardy memaparkan Laporan Kemajuan Hasil Percepatan Perbaikan Gizi berdasarkan Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015.
“Kegiatan hari ini untuk mengukur komitmen dan kemajuan SUN (Scaling Up Nutrition) Movement di tingkat global dan nasional. Kita pasti sepakat bahwa gizi yang baik merupakan dasar bagi pembangunan berkelanjutan, jadi sangat perlu diperhatikan. Kalau kita tidak optimal menangani masa 1.000 hari setelah kelahiran maka akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular dan mengurangi produktivitas kelak. Maka isu perbaikan gizi ini perlu lebih disosialisasikan,” jelas Subandi.
Joint-Assessment Workshop adalah bagian dari pelaksanaan SUN Movement yang dilakukan di seluruh negara anggota SUN. Pada tahun sebelumnya kegiatan ini disebut Self Assessment Workshop yang didasarkan pada Perpres No.42/2013 tentang Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan Perbaikan Gizi.
“Joint-Assesment Workshop ini melibatkan 4 network, utamanya untuk perbaikan percepatan gizi yaitu pemerintah, dunia usaha, masyarakat madani dan mitra pembangunan. Pertemuan hari ini pun mengukur beragam upaya yang telah dilakukan, bukan untuk saling mencari kekurangan yang ada. Kejujuran dan integritas di dalamnya akan menghasilkan penilaian yang valid dan akurat untuk kebaikan bersama,” tutur Theresia.
Dalam pelaksanaan Gernas tersebut pemerintah telah membentuk kelompok kerja (Pokja) yang rutin melakukan pertemuan secara internal maupun yang difasilitasi oleh Bappenas. Hasilnya seperti dilaporkan Theresia antara lain pesan kunci kampanye 1.000 HPK; tracking budget pemerintah terkait gizi tahun 2014-2015; penyelesaian draft dokumen conflict of interest dan berbagai kegiatan advokasi perbaikan gizi termasuk sosialisasi perbaikan gizi melalui media cetak dan elektronik serta Joint-Assesment Workshop yang merupakan bagian dari kegiatan Pokja Kemitraan.
Menurut Theresia, Melalui gerakan ini telah pula dikembangkan kegiatan rintisan yang bersifat integratif seperti PKH Prestasi, perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat dan integrasi perbaikan gizi dalam Tridarma perguruan tinggi dan berbagai kegiatan lainnya. Setiap institusi pun perlu mengambil peran yang relevan untuk berkontribusi dalam percepatan perbaikan gizi di Indonesia.
Adapun tujuan pertemuan hari ini untuk mengetahui kemajuan implementasi percepatan perbaikan gizi pada tingkat nasional. Selain itu salah satu tujuan khususnya, menjadi masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan Gernas Percepatan Perbaikan Gizi dan menjadi bahan penyiapan Laporan Tahunan SUN Movement secara global.