ISEW 2024: Percepat Transisi Energi menuju Visi Indonesia Emas 2045

Dalam upaya memperkuat komitmen transisi energi dan mendukung visi Indonesia Emas 2045, Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) serta organisasi pelaksana lainnya melalui pendanaan Pemerintah Federal Jerman menggelar Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia atau International Sustainable Energy Week (ISEW) 2024. Forum tahunan ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan target Indonesia mencapai net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat. 

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam ISEW 2024. Acara ini diharapkan bisa memfasilitasi dialog, pertukaran ide, dan pemikiran inovatif terkait arah kebijakan transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. “ISEW telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, dan untuk tahun 2024, fokus utama adalah transisi energi yang tidak hanya akan mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi dan sosial secara berkelanjutan. Kami telah menyelesaikan diskusi terkait RPJPN 2025-2045, yang telah diterima oleh parlemen dan menjadi pedoman pembangunan Indonesia hingga 2045,” ujar Deputi Ervan dalam pembukaan acara, Selasa (10/9).

Visi Indonesia Emas 2045 bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan berkelanjutan, dengan Gross National Income (GNI) per kapita USD30 ribu pada 2045. Untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia berfokus pada peningkatan produktivitas ekonomi, terutama di sektor manufaktur, serta pengembangan SDM dengan target Indeks Modal Manusia mencapai 0,73 pada 2045. Selain itu, transisi energi berkelanjutan menjadi komponen penting dalam mencapai visi ini. Pada 2030, Indonesia telah menargetkan penurunan emisi 29 persen dengan usaha sendiri, dan diharapkan akan meningkat 41 persen dengan dukungan kerja sama internasional. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai net-zero emission paling lambat 2060.

Meski tantangan transisi energi cukup kompleks, Indonesia terus berupaya meningkatkan rasio energi terbarukan, yang saat ini masih di bawah 15 persen. Pengurangan pembangkit listrik beremisi tinggi dan pembangunan jaringan super grid akan menjadi langkah penting dalam mencapai target energi bersih. “Transisi energi tidak hanya tentang memenuhi target emisi, tetapi juga memastikan akses terhadap energi berkualitas dan berkelanjutan. Ini adalah tantangan yang memerlukan strategi komprehensif dan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, serta sektor swasta,” tambah Deputi Ervan.

ISEW 2024 juga membahas pentingnya kolaborasi antar-pemerintah daerah, asosiasi bisnis, dan mitra global dalam mendukung ekonomi rendah karbon. Pendanaan dan regulasi yang mendukung percepatan transisi energi juga menjadi agenda utama, termasuk dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan. ISEW 2024 diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris, sekaligus ajang merumuskan langkah konkret dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Forum ini juga menjadi masukan berharga bagi pemerintah dalam menyusun rencana pembangunan yang lebih holistik dan berkelanjutan, dengan fokus pada sektor energi yang lebih ramah lingkungan.