Di Sidang UN ESCAP, Indonesia Jelaskan Strategi Capai TPB/SDGS Pascapandemi
Berita Utama - Selasa, 24 Mei 2022
BANGKOK – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri Pembukaan Sidang Komisi ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) yang dipimpin Executive Secretary UNESCAP Armida Salsiah Alisjahbana di Bangkok, Thailand, 23-28 Mei 2022. Menteri Suharso menegaskan, pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 akan dilaksanakan dengan strategi yang sekaligus memastikan percepatan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Saat menyampaikan intervensi pada General Debate “A Common Agenda to Advance Sustainable Development in Asia and the Pacific” di Bangkok, Thailand, Selasa (24/5), Indonesia menekankan pentingnya pembiayaan alternatif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Terkait hal tersebut, Indonesia tengah menyelesaikan Peta Jalan Kerangka Pembiayaan Nasional Terintegrasi atau Integrated National Financing Framework agar TPB/SDGs dapat dicapai tepat waktu. “Indonesia meminta UNESCAP untuk mendorong inisiatif kerja sama regional, memperkuat kapasitas tiap anggota, dan mengembangkan rekomendasi kebijakan bagi kepentingan bersama, regional dan global, terlebih pada isu-isu mendesak, seperti lingkungan dan perubahan iklim,” ujar Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati.
Indonesia menetapkan empat strategi utama untuk mengakselerasi capaian TPB/SDGs. Pertama, perlindungan sosial dan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan melalui Sistem Kesehatan Nasional, bantuan tunai sebesar USD 2 juta, dan program prakerja. Kedua, digitalisasi UMKM melalui pengembangan kapasitas, pemberian akses bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan pemerintah, serta memperluas akses ke pasar domestik dan global. Ketiga, menerapkan Pembangunan Rendah Karbon untuk lingkungan sekaligus ekonomi, mengingat pasar hijau global bernilai USD 4 triliun dan terus meningkat. Keempat, menerapkan inovasi instrumen pembiayaan seperti SDGs Bond serta Peta Investasi SGDs, juga mendorong blended finance.
UNESCAP menyatakan, kunci pembangunan berkelanjutan adalah membentuk ketahanan sosial dan fondasi ekonomi. “Pemerintah perlu memperkuat dukungan pada ancaman bencana alam, kesehatan, dan perubahan iklim, penguatan rantai pasok regional, meningkatkan ketahanan perdagangan, dan strategi investasi serta kebijakan transportasi dan transit guna menghadapi semua krisis di masa depan yang mungkin terjadi dikarenakan guncangan ekonomi maupun non-ekonomi. Memprioritaskan pembangunan berkelanjutan harus menjadi dasar semua pembentukan kebijakan.”, ujar Executive Secretary UNESCAP Armida Salsiah Alisjahbana, Senin (23/4). Selain topik pembangunan berkelanjutan, Indonesia juga menegaskan pelibatan pemuda dan perempuan dalam kebijakan pembangunan, hingga pentingnya Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular.