Data Regsosek Optimalkan Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan

JAKARTA – Sepanjang 15 Oktober-14 November 2022, Indonesia tengah melaksanakan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), sistem pendataan kependudukan yang bermanfaat sebagai acuan peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Indonesia. Data Regsosek disusun berdasarkan informasi profil, kondisi sosial ekonomi, dan tingkat kesejahteraan seluruh penduduk Indonesia yang akan diperbaharui dan dikelola secara rutin. “Regsosek sebagai salah satu big data, dapat menjadi instrumen bagi pemuda untuk bersikap kritis, mendorong dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan gerakan perubahan sosial yang positif,” ujar Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Maliki dalam Regsosek Talk: Generasi Muda Membangun Negeri, Senin (31/10).

Sebagai pengguna utama internet dan media sosial di Indonesia, generasi muda yang cakap teknologi informasi dan komunikasi, sangat akrab dengan big data yang berperan penting untuk kebijakan strategis di bidang teknologi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Data Regsosek membantu pemuda untuk mengidentifikasi kelompok yang paling membutuhkan dukungan dan memerlukan perubahan. “Dengan data yang baik, pemuda dapat turut mengisi kesenjangan untuk kesejahteraan rakyat,” ungkap Maliki.

Badan Pusat Statistik pada 2022 mencatat, Indonesia akan memasuki periode puncak bonus demografi antara 2020-2030, dengan struktur populasi lebih dari 63 persen tergolong generasi muda, yaitu penduduk yang lahir pada 1981 ke bawah. Inovasi generasi muda dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencapai transformasi ekonomi, memberantas kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Generasi muda dapat berperan untuk mengembangkan, memperkuat, menggunakan, dan terus membantu menjaga kekinian data Regsosek. Peran pemuda dalam masyarakat dan organisasi kemasyarakatan menjadi strategis untuk menjaga kualitas dan kebaruan data. “Melalui Regsosek, pemuda pun dapat berkembang menjadi lebih optimal karena ketepatan sasaran program untuk meningkatkan kemampuan dan daya saingnya,” tutup Maliki.