Bappenas Terima Kunjungan dari Nigerian Institute for Policy and Strategic Studies
Berita Kerjasama - Kamis, 21 Juli 2016
JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas menerima kunjungan dari Nigerian Institute for Policy and Strategic Studies (NIPSS) pada Kamis (21/07) di Ruang Rapat SG 5 Bappenas dalam rangka sharing knowledge terkait strategi penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh kedua negara. Diskusi dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Bappenas Diani Sadia Wati, didampingi oleh Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Maliki dan Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Vivi Yulaswati.
Audiensi yang dilakukan bertema Strengthening Institutional Mechanisms for Poverty Reduction and Inclusive Development in Nigeria. Fokus audiensi mengarah pada pembagian peran pemerintah, organisasi non pemerintah, maupun swasta di Indonesia dalam penanggulangan kemiskinan. Pembahasan diawali dengan penyampaikan kondisi makro Indonesia selanjutnya fokus pada tiga strategi penaggulangan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan.
Dalam kesempatan ini Diani membuka forum dengan menjelaskan perubahan paradigma pemerintah dalam RPJMN 2015-2019 yaitu, dari money follow function ke money follow program, di mana pemerintah fokus pada pencapaian target program prioritas dan mengefektifkan mekanisme kerja aparat pemerintah secara holistik-tematik, integratif dan spasial. Selanjutnya, Diani juga memaparkan agenda Nawa Cita pemerintahan Jokowi-JK yang salah satunya adalah upaya membangun Indonesia dari pinggiran yang erat kaitannya dengan pembangunan desa dan upaya penanggulangan kemiskinan.
Secara spesifik, Maliki dan Vivi Yulaswati menjelaskan mengenai target dan strategi penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan serta pengurangan pengagguran sebagaimana tercantum dalam RPJMN. Salah satu fokus yang didorong adalah percepatan pembangunan sektor industri untuk menghindari middle income trap serta membangun sistem jaminan sosial yang komprehensif. Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan penurunan ketimpangan lima tahun ke depan pemerintah juga mendorong pendekatan penghidupan yang berkelanjutan.
Untuk mencapai target tersebut, Vivi Yulaswati menjelaskan pentingnya membangun sebuah sistem data terpadu guna memastikan sasaran program tepat pada wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan.
“Sharing knowledge ini baik untuk kedua negara, kita dapat saling berbagi pengalaman khususnya dalam penaggulangan kemiskinan. Ini juga menjadi momen yang baik untuk mempererat hubungan kedua negara khususnya pada sektor pertanian, karena baik Indonesia maupun Nigeria memiliki potensi yang sangat tinggi di sektor pertanian,” jelas Diani.
Adapun sebelum berkunjung ke Bappenas, Delegasi NIPSS telah menyambangi beberapa Kementerian dan Lembaga lainnya, seperti Kemenko PMK, Lemhanas dan TNP2K. Selanjutnya delegasi juga akan berkunjung ke Yogyakarta untuk melihat beberapa pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan khususnya pada sektor pertanian.