Bappenas Gelar Talk Show di Monash University Indonesia Bahas Transformasi Perkotaan menuju Kota Global
Berita Pembangunan - Jumat, 15 November 2024
Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan talk show dengan tema “Transformasi Menuju Kota Global”, sebagai bagian dari rangkaian perayaan World Town Planning Day 2024 di Monash University Indonesia, Jumat (15/11). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan solusi tata kelola perkotaan yang inklusif, yang tidak hanya mengatasi masalah perkotaan tetapi juga mampu memaksimalkan potensi ekonomi dan sosial budaya. “Di sini, kami ingin berdiskusi bersama untuk menentukan fitur-fitur kota global apa saja yang perlu kita capai bersama. Transformasi kota menjadi kota global tidak hanya mencakup perubahan fisik, tetapi juga perubahan nilai dan identitas. Tentu upaya ini tidak bisa dilakukan pemerintah saja, tetapi juga melibatkan akademisi, entrepreneur, dan komunitas. Kami berharap diskusi ini dapat mendorong kolaborasi yang inovatif untuk membangun kota-kota yang tangguh dan berkelanjutan,” jelas Koordinator Bidang Perkotaan Direktorat Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas Agung Dorodjatoen.
Dengan latar belakang tren urbanisasi yang pesat, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mendiskusikan tantangan serta peluang yang dihadapi kota-kota di Indonesia dalam transformasi menjadi kota global. Konsep kota global yang diangkat diskusi ini mencerminkan kawasan metropolitan berdaya saing tinggi dengan ekonomi yang modern, didukung fasilitas publik dan pusat perbelanjaan berskala internasional. Kota global tidak hanya dilihat sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai ruang hidup inklusif yang mampu merangkul keberagaman, kreativitas, serta inovasi.
Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan solusi dan inspirasi yang dapat diterapkan di kota-kota di Indonesia, agar dapat berperan aktif dalam jaringan global. “Peserta talk show ini tidak hanya berasal dari kalangan umum, tetapi juga para perencana utama di beberapa kementerian. Harapannya, setelah acara ini, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarluaskan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk mengembangkan kota menuju status kota global,” tutup Agung.