Bappenas Gandeng PTN Untuk Tingkatkan Kualitas SDM Perencana Pembangunan Pusat Dan Daerah
Berita Utama - Selasa, 03 Februari 2015
(Jakarta, 3/2) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Indonesia membuat komitmen untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, melalui program capacity building dengan menyelenggarakan diklat perencanaan gelar dan non-gelar bagi aparatur perencana baik pusat maupun daerah, serta memperbanyak kajian-kajian ilmiah dan evaluasi hasil-hasil pembangunan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) yang diselenggarakan di ruang Serba Guna 1-2 Gedung Bappenas, pada hari Selasa (3/2) pukul 12.00 WIB tersebut, merupakan upaya tindak lanjut dari pertemuan dengan perwakilan-perwakilan PTN pada hari Kamis (8/1) lalu, yang mendorong PTN berperan aktif dalam meningkatkan keahlian SDM di bidang perencanaan kebijakan publik yang meletakkan isu-isu kemanusiaan dan sosial sebagai landasasan filososofis perencanaannya.
Adapun ketiga belas PTN yang berkomitmen meningkatkan kualitas SDM perencana adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Syiah Kuala (Unyiah), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Andalas (Unand), Universitas Trunojoyo (Unijoyo), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Dalam sambutannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengharapkan Bappenas dan PTN yang menandatangi NKB tersebut dapat bergerak cepat mengaplikasikan program-programnya.
“Mudah-mudahan setelah penanda-tanganan nota kesepahaman bersama ini, kita langsung bergerak dengan program-program konkret untuk mempercepat peningkatan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas dari para perencana kita, baik pusat maupun daerah,” ujar Menteri Andrinof.
Perubahan tatanan sistem pemerintah saat ini, menurut Menteri Andrinof, secara tidak langsung berdampak pada tuntutan terwujudnya kompetensi dan profesionalisme perencana pusat dan daerah yang mampu mendukung terciptanya sistem perencanaan pemba-ngunan yang kredibel, transparan, dan akuntabel, serta mampu memberikan panduan dan rujukan kepada berbagai stakeholders pembangunan terkait.
Menurut beliau, kampus merupakan pusat pengembangan Iptek dan penyelenggara pendidikan berkualitas. Di sana tersedia para pakar, tenaga ahli, dan fasilitas penelitian di semua bidang. Selain itu, kampus juga dapat berperan sebagai agen sosial yang menjembatani antara kepentingan masyarakat dan pemerintah.
Menteri Andrinof kemudian menitipkan pesan terhadap mitra Bappenas. “Upaya peningkatan kapasitas institusi perencana perlu terus dilakukan dan disempurnakan, baik sistem maupun mekanismenya. Mengingat institusi perencanaan pembangunan merupakan garda terdepan yang menentukan keberhasilan pembangunan, Bappenas perlu mendapat dukungan dari dunia pendidikan tinggi,” pungkas beliau.*