Bappenas Dorong Pesantren dan Santri Berperan dalam Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA – Untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, Kementerian PPN/Bappenas menekankan pentingnya peran pesantren dan santri dalam pembangunan nasional. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan peran pesantren sangat strategis sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Pesantren mampu melahirkan muslim terpelajar yang berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang demokratis, inklusif. Pesantren juga telah melahirkan santri-santri yang mampu dan telah bertransformasi menjadi kekuatan kelas menengah muslim (educated middle classgroup), terlibat dalam pembangunan sosial-ekonomi, penguatan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat,” papar Menteri Rachmat saat memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Wisuda Sarjana Strata 1 Angkatan XII dan Dies Natalis XVI Institut Pesantren Sunan Drajat, Minggu (10/11).

Untuk memperkuat ekonomi pesantren, Kementerian PPN/Bappenas juga mendorong pengembangan Santripreneur untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri. Menteri Rachmat menjelaskan berdasarkan data Global Entrepreneurship Monitor pada 2022, tingkat keinginan masyarakat untuk berwirausaha di Indonesia berada pada 33,26 persen. Angka tersebut lebih besar dari rata-rata global sebesar 22,33 persen. “Pesantren berpotensi menjadi wahana inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausahawan baru yang adaptif, kreatif, inovatif, dan berkarakter,” tambah Menteri Rachmat. Kementerian PPN/Bappenas juga telah menyusun Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045, sebagai bentuk komitmen memperkuat kualitas pendidikan di pesantren, termasuk meningkatkan sarana, kompetensi tenaga pendidik, serta jaminan mutu pendidikan. Selain itu, Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan program Fikih SDGs, yang mendorong pesantren untuk berperan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui aksi di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi.

Dengan kolaborasi dan dukungan yang optimal, Kementerian PPN/Bappenas optimis pesantren dapat berperan signifikan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional untuk menyambut Visi Indonesia Emas 2045. “Santri memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan Islam, tetapi juga wahana pemberdayaan ekonomi umat,” pungkas Menteri Rachmat.