Bappenas dan Boeing Sepakat Perkuat Kemitraan  untuk Pengembangan Industri Dirgantara Indonesia

Kementerian PPN/Bappenas bersama Boeing Southeast Asia bekerja sama memperkuat pengembangan industri dirgantara Indonesia. Sejalan dengan Indonesian Aerospace Industry Ecosystem Development Masterplan 2024-2045,  kerja sama ini fokus pada upaya peningkatan ekosistem industri dirgantara melalui kolaborasi strategis dan investasi jangka panjang. “Industri dirgantara merupakan salah satu sektor prioritas dalam Rancangan Awal RPJMN 2025-2029. Proyeksi kami menunjukkan perjalanan udara akan meningkat hingga 300 juta perjalanan pada 2030, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 5,6 persen. Investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan SDM menjadi sangat penting,” ungkap Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard, Senin (2/12). 

Penny Burtt President of Boeing Southeast Asia menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan ekosistem dirgantara di Indonesia, termasuk melalui kolaborasi dengan PT. DI dalam layanan teknik dan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). “Kami bangga atas kemitraan dengan Indonesia selama 75 tahun terakhir. Indonesia adalah pasar kunci kami di Asia Tenggara, dengan proyeksi kebutuhan 1.500 pesawat baru dalam 20 tahun mendatang,”  ungkap Penny Burtt.

Kementerian PPN/Bappenas juga mendorong pembentukan Boeing Design Center di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri dirgantara, sekaligus membuka peluang pemberdayaan UKM sebagai bagian rantai pasok. Selain itu, kolaborasi pengembangan talenta dirgantara juga akan menjadi prioritas.

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju target delapan persen sesuai Visi Indonesia Emas 2045, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di industri dirgantara global. “Kami berharap Boeing terus mendukung pengembangan ekosistem dirgantara Indonesia. Kami juga ingin memperkuat kemitraan dengan Boeing. Kami tidak bisa membayangkan pertumbuhan ekonomi tanpa upaya besar. Kemitraan strategis seperti ini adalah salah satu alat utama untuk mewujudkan aspirasi besar kita untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dengan pertumbuhan ekonomi sampai delapan persen,” pungkas Wamen Febrian.