Bangun Komitmen Bersama Indonesia dan Selandia Baru untuk Pembangunan 2017-2022
Berita Kerjasama - Selasa, 20 Desember 2016
JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas diwakili Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Kennedy Simanjuntak menandatangani Komitmen Bersama untuk Pembangunan (Joint Commitment for Development/ JCfD) dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Republik Indonesia H. E. Trevor Matheson pada Selasa (20/12) di Ruang Rapat Serbaguna Bappenas.
Kennedy menjelaskan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru meningkat secara signifikan sejak pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Selandia Baru pada Juli 2016 lalu. Komitmen antara keduanya menjadi kesempatan sekaligus tantangan dalam kerjasama pembangunan.
“Sebagai salah satu alat dalam agenda kerjasama bilateral, kerjasama pembangunan kita perlu diatur dalam sebuah dokumen. Secara bersamaan, kami percaya bahwa komitmen pemimpin kita juga akan mendukung untuk meningkatkan kerjasama pembangunan bilateral,” ujar Kennedy.
Selama tiga tahun ke depan, Indonesia akan menerima dukungan pembangunan dari pemerintah Selandia Baru. Duta Besar H. E. Trevor Matheson menyebutkan bahwa kerjasama ini merupakan kontribusi terbesar di luar wilayah Asia Pasifik untuk membangun kemitraan strategis dalam mencapai tujuan pembangunan dengan memanfaatkan potensi Selandia Baru untuk memenuhi kebutuhan Indonesia di bidang-bidang prioritas yang telah disepakati.
Area-area prioritas kerjasama tersebut antara lain, energi terbarukan, pertanian, manajemen risiko bencana, serta pengetahuan dan keterampilan yang mendukung rencana pembangunan sosial dan ekonomi Pemerintah Indonesia. Selain itu secara spesifik, adapula dukungan bagi pendidikan anak usia dini di Kawasan Indonesia Timur.
Wujud kerjasama dalam bidang energi terbarukan seperti dijelaskan H. E. Trevor Matheson, Indonesia telah bekerjasama dengan Selandia Baru untuk pembangunan pembangkit listrik energi panas bumi di Kamojang. Kemudian dalam kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru John Key ke Indonesia pada Juli 2016, diumumkan bahwa paket kerjasama dalam sektor energi terbarukan akan digunakan untuk mendukung pencapaian target elektrifikasi 35 MW.
Selain itu, kerjasama antara Indonesia-Selandia Baru ini akan menyasar peningkatan kesejahteraan petani dan kontribusi pertanian serta peternakan untuk perekonomian Indonesia. Kemudian dukungan pembangunan juga akan diberikan kerangka tanggap bencana nasional dan manajemen risiko bencana. Kennedy menyebutkan Indonesia dapat belajar dari Selandia Baru yang memiliki bahaya bencana serupa karena berada dalam Ring of Fire.
Selanjutnya dukungan terhadap sektor pengetahuan dan keterampilan berupa kerjasama beasiswa pascasarjana di Selandia Baru, kursus bahasa Inggris untuk pegawai, kursus jangka pendek dalam sektor energi terbarukan, pertanian dan kepemimpinan sektor publik dan pendidikan khusus di kawasan timur Indonesia.
“Melalui kerjasama di sektor pengetahuan dan keterampilan, diharapkan para alumni dan mahasiswa berhasil mendapatkan keterampilan dan kualifikasi tinggi serta mampu berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Selain itu, meningkatkan keuntungan ekonomi dan pembangunan sosial melalui penelitian terapan berbasis pembangunan,” jelas Kennedy.
Trevor pun mengemukakan, “Penerima beasiswa dan kursus juga membangun koneksi yang penting antara Selandia Baru dan Indonesia untuk memperkuat kerjasama dan hubungan people to people kedua negara.”
Penetapan dan penandatangan Komitmen Bersama untuk Pembangunan JCfD oleh Indonesia dengan Selandia Baru mencerminkan kerjasama yang setara untuk kepentingan bersama. Selain itu, menunjukkan bahwa strategi kerjasama pembangunan merupakan pekerjaan bersama dan agenda penting bagi kedua negara.