60 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang, Menteri Bambang Berharap Dapat Tingkatkan Kerjasama Pembangunan
Berita Kerjasama - Senin, 26 Maret 2018
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Online atau “Webinar 60 tahun Indonesia Jepang: Co Creation for Shaping the New Society X.O”, pada Senin (26/3) di Ruang Rapat Menteri. Menteri Bambang mengatakan memasuki 60 tahun persahabatan Indonesia-Jepang diharapkan dapat menghidupkan kembali kerjasama Indonesia dan Jepang melalui mekanisme yang berbeda. Mekanisme yang dimaksud, yaitu dalam hal kerjasama di bidang pembangunan serta pinjaman lunak melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dimana Indonesia selama ini memperoleh pembiayaan rendah dari pemerintah Jepang.
“Jika dianalisis apa yang terjadi antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun persahabatan, Jepang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, terutama sejak 1960 saat Indonesia baru memulai proses pembangunan. Hal ini ditunjukkan Jepang melalui dukungannya melalui Official Development Assistance (ODA). Selain itu dalam hal ekspor-impor, Jepang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Saya rasa ini menunjukkan bahwa Indonesia-Jepang sangat dekat, dan ini harus terus dipertahankan kedepannya,” ujar Menteri Bambang.
Selanjutnya Menteri Bambang menuturkan perlunya cara lain untuk meningkatkan investasi langsung luar negeri atau dikenal dengan Foreign Direct Investment (FDI) dari Jepang ke Indonesia, sehingga dapat tercipta kerjasama pembangunan yang kuat. Jika di masa lalu keuangan infrastruktur Jepang selalu memberikan pinjaman lunak kepada Indonesia, maka kedepannya Indonesia perlu mendorong Public Private Partnership (PPP) antara Indonesia dan Jepang, sehingga dukungan tidak hanya berasal dari pemerintah Jepang saja tetapi juga dari perusahaan Jepang.
“Peran dari pemerintah Jepang adalah memberikan dukungan kepada perusahaan Jepang melalui Business to Business (B2B). Kita tahu banyak sekali perusahaan besar Jepang yang siap untuk berinvestasi di Indonesia, dan Jepang punya Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang dapat memberikan dukungan finansial untuk perusahaan yang akan berinvestasi di Indonesia. Jadi, ini akan menjadi kerjasama pertama yang perlu didiskusikan pemerintah kedepannya,” jelas beliau
Sebagai penutup, Menteri Bambang berharap Jepang tetap memberi dukungan kepada Indonesia dan terus melakukan kerjasama yang baik di berbagai bidang, sehingga Indonesia dapat keluar dari negara dengan pendapatan menengah (middle income trap). “Saya yakin Jepang mengetahui dengan baik seperti apa Indonesia, apalagi saat ini Indonesia sedang dihadapi dengan bonus demografi. Kita tahu Jepang juga mempunyai teknologi yang baik, sehingga saya berharap generasi muda dapat meniru Jepang terutama dalam bidang teknologi, dengan begitu Indonesia nantinya bisa menjadi negara industri yang maju dan keluar dari middle income trap,” pungkas Menteri Bambang.