Kunjungi Unpad, Menteri Rachmat Pambudy Dorong Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan

Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Barat, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy juga menghampiri Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam upaya memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk pembangunan berkelanjutan. Menteri Rachmat Pambudy menggarisbawahi pentingnya peran akademisi dan perguruan tinggi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Saya berharap perguruan tinggi bisa menjadi bagian integral dari pembangunan nasional kita. Mengapa Indonesia pernah maju dan berkembang? Karena pada saat itu, perguruan tinggi memimpin proses perencanaan. Saya ingin universitas menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional Indonesia,” ungkap Menteri Rachmat Pambudy, Jumat (15/11).

Perguruan tinggi dapat dan harus mengambil peran dalam pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. Konsep Asta Cita, delapan aspirasi pembangunan nasional yang mencakup kemandirian pangan, energi, dan air, serta ekonomi hijau dan biru sebagai bagian dari prioritas nasional harus melibatkan peran aktif perguruan tinggi. Selain itu Menteri Rachmat Pambudy juga mengapresiasi kerja sama jangka panjang antara Kementerian PPN/Bappenas dengan Unpad, khususnya dalam program pengembangan sumber daya manusia. Selama hampir 18 tahun, Kementerian PPN/Bappenas dan Unpad telah bekerja sama dalam pendidikan dan pelatihan perencana, termasuk dalam penyusunan Voluntary National Review untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) hingga 2030.

Menutup pertemuan, Menteri Rachmat Pambudy menyampaikan harapan besar untuk terus berkolaborasi dengan Unpad untuk memajukan inovasi dalam bidang-bidang strategis, seperti swasembada pangan, energi terbarukan, dan digitalisasi. “Kami ingin agar kerja sama Kementerian PPN/Bappenas dan Unpad ini ditingkatkan, bukan sekadar dilanjutkan. Dengan peningkatan ini, cakupan kerja sama dapat diperluas. Saya membayangkan perguruan tinggi berperan aktif dalam perencanaan nasional. Ini bukan karena alasan pribadi atau institusi tertentu, tetapi demi mencapai tujuan bersama menuju Indonesia yang sejahtera pada 2045,” pungkas Menteri Rachmat.