Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (22 Mei 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Total kasus positif Covid-19 di dunia hingga hari ini telah mencapai 5 juta kasus. Kasus tertinggi berada di Amerika Serikat sebanyak 1,6 juta kasus dengan tren yang mulai melambat. Negara-negara di Eropa sudah menunjukkan perlambatan yang signifikan dan mulai melonggarkan beberapa aktivitas seperti membuka kembali sekolah, pertokoan, serta mengizinkan melakukan perjalanan jarak jauh. Meski begitu, protokol kesehatan dan pembatasan fisik tetap diterapkan. Sementara itu, Brazil masih terus menunjukkan peningkatan kasus yang tinggi per harinya. Saat ini, di Brazil telah mencapai 310 ribu kasus, meningkat lebih dari 100 ribu kasus dalam sepekan. Secara umum, perkembangan kasus Covid-19 di dunia belum menunjukkan perlambatan.

Mendekati hari raya Idul Fitri, banyak pedagang mulai kembali berdagang dengan membuka toko atau menjajakan dagangannya di pinggir jalan karena perbelanjaan yang biasa ditempati belum dibuka kembali. Masyarakat juga mulai kembali memenuhi pasar serta sejumlah pusat perbelanjaan untuk mempersiapkan lebaran. Di sisi lain, dibukanya kembali akses transportasi mendorong masyarakat untuk melakukan mudik ke berbagai daerah. Hal ini berpotensi memunculkan penyebaran yang lebih luas dan masif di seluruh daerah.

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (15 Mei 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Kasus terinfeksi Covid-19 global hingga 15 Mei 2020 sebanyak 4,4 juta. Beberapa negara sudah menunjukkan kurva melandai dan melambat pada kasus baru terutama negara-negara di Kawasan Eropa. Di sisi lain, penambahan kasus di Singapura, Indonesia, dan Filipina masih menunjukkan tren meningkat. Meskipun sebagian besar daerah masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pemerintah berencana melonggarkan arus transportasi dengan beberapa syarat. Beberapa bandara sudah kembali dibuka dengan penerbangan terbatas dan penerapan protokol kesehatan.

Pembatasan aktivitas yang telah dilakukan dalam sebulan terakhir banyak mempengaruhi aliran barang. Beberapa minggu terakhir terjadi kelangkaan gula pasir di pasaran. Akibatnya, harga gula pasir meningkat. Meski harga mulai turun sepanjang pekan ini, namun harga gula pasir masih tergolong tinggi meski impor sudah dilakukan. Seiring dengan masuknya panen raya oleh petani tebu, stok gula pasir pada bulan Juni diperkirakan akan kembali stabil. Berdasarkan perkembangan harga hingga minggu kedua, bulan Mei diperkirakan terjadi deflasi. Didorong oleh turunnya harga bawang putih, telur ayam, cabai, dan emas perhiasan. Perkembangan di pasar keuangan masih menunjukkan tren yang mendatar. Pada periode 11-14 Mei 2020, terjadi beli neto oleh investor asing di pasar keuangan domestik secara keseluruhan sebesar Rp4,2 triliun. Surat Berharga Negara (SBN) masih menjadi pilihan utama bagi para investor dengan total beli neto mencapai Rp7,2 triliun. Nilai tukar Rupiah menunjukkan kinerja yang positif dengan tren menguat. Harga emas internasional mencapai USD1.756,3 per troy ons pada hari terakhir perdaganngan pekan ini. Sementara itu, harga emas Antam kembai meningkat ke level Rp917.000 per gram.

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (24 April 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 2,7 juta. Penambahan kasus baru di Indonesia masih fluktuatif. Pada tanggal 24 April ini, kasus baru sebanyak 436 pasien yang merupakan penambahan tertinggi hingga saat ini. Total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 8.211 kasus. Namun, perkembangan pasien sembuh sudah jauh lebih banyak dari pasien meninggal. Untuk membendung penyebaran virus ke wilayah lainnya, pemerintah pusat memberikan izin pemberlakuan PSBB ke lebih banyak wilayah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 22 Mei 2020. Pada masa PSBB kedua ini, aturan akan lebih diperketat dan akan dikenai sanksi tegas bagi yang melanggar.

Kondisi yang masih belum stabil mendorong perusahaan untuk menekan beban yang harus dikeluarkan selama turunnya produksi. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat terdapat 1,9 juta pekerja dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh 114.340 perusahaan. Langkah tersebut akan berdampak secara langsung pada pendapatan masyarakat. Imbasnya, daya beli konsumen dapat turun dan menekan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Memasuki bulan Ramadhan, pemerintah memantau ketersediaan dan distribusi barang untuk menghindari lonjakan. Bahan pokok terpantau naik yakni bawang merah dan gula pasir. Kenaikan harga gula pasir disebabkan oleh stok di petani yang mulai menipis sementara pasokan impor belum masuk. Untuk menstabilkan harga, pemerintah mengambil langkah dengan relokasi stok gula mentah di industri rafinasi untuk diolah menjadi gula konsumsi. Selain itu juga dilakukan operasi pasar gula. Sementara itu, harga bawang putih mulai turun seiring dengan kebijakan relaksasi impor hingga akhir Mei untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan. Di sisi lain, masa panen terjadi bersamaan dengan bulan Ramadhan, sehingga pasokan diperkirakan mencukupi. Inflasi bulan April diperkirakan sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 0,18 persen (MtM) atau 2,78 persen (YoY). 

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (17 April 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Total kasus Covid-19 di seluruh dunia sebesar 2,1 juta kasus. 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi sebagian besar telah menunjukkan perlambatan penambahan kasus baru, meskipun masih dalam jumlah yang besar. Inggris Raya saat ini menjadi negara ketujuh dengan kasus sebanyak 104.148 kasus. Tiongkok menghadapi penambahan 108 kasus baru pada 12 April seiring peningkatan jumlah turis. Sementara itu, beberapa negara mulai mengizinkan beberapa aktivitas untuk kembali memutar roda perekonomian. Pemerintah Amerika Serikat berencana melonggarkan kebijakan lockdown di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Penambahan jumlah kasus baru di Amerika Serikat memang sudah menunjukkan perlambatan. Namun, jumlah kasus baru masih tergolong tinggi dengan rata-rata 30 ribu kasus baru per hari.

Negara-negara di Eropa juga mulai melonggarkan kebijakan lockdown. Spanyol mulai mengizinkan buruh pabrik kembali bekerja sejak awal pekan, sementara bisnis ritel masih tutup. Pemerintah setempat berencana melakukan pencabutan lockdown secara bertahap dalam dua pekan ke depan. Sementara itu, pemerintah Italia mengizinkan toko-toko kecil untuk kembali beroperasi. Austria lebih spesifik akan membuka toko dan pusat perbelanjaan pada 1 Mei 2020 jika kondisi sudah lebih baik. Saat ini, pemerintah telah mengizinkan beberapa toko dan taman kembali dibuka. Jerman juga akan mencabut lockdown secara bertahap dengan beberapa ketentuan ketat bagi perkantoran. Di sisi lain, sekolah dibuka secara bertahap per 4 Mei 2020. Sementara kegiatan publik baru akan diizinkan pada 31 Agustus 2020.

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (10 April 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 di dunia masih tinggi namun lebih lambat diandingkan pekan sebelumnya. Kasus Covid-19 di Indonesia sendiri masih belum menunjukkan penurunan. Namun, jumlah pasien sembuh mengalami percepatan. Pekan ini, kasus positif Covid-19 mencapai 3.512 kasus dan sudah tersebar ke seluruh provinsi di Indonesia. Pemerintah pusat akan memberikan bantuan khusus bahan pokok kepada warga Jabodetabek. Bantuan tersebut sebesar Rp600.000 per bulan selama tiga bulan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengurangi arus mudik sehingga penyebaran virus Covid-19 dapat ditekan. Rinciannya, bantuan akan diberikan kepada 2,6 juta warga DKI Jakarta dan 1,6 juta warga Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi. Pemerintah menyetujui pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta pada tanggal 7 April 2020. PSBB akan mulai efektif diberlakukan pada tanggal 10 hingga 23 April 2020. Pemerintah Provinsi bersama dengan pemerintah pusat akan menyiapkan bantuan sosial bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak kebijakan tersebut. Setelah Jakarta, kota satelit di sekitarnya juga mengajukan PSBB ke pemerintah pusat. Kota Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi berusaha menekan penyebaran yang terus meningkat. Anggaran yang disiapkan untuk penerapan kebijakan tersebut sementara sebesar Rp100 miliar.

Selain pasar keuangan dan aset lainnya, pandemik ini juga berpengaruh pada kinerja industri. Pembatasan aktivitas yang harus dilakukan memaksa berbagai industri mengurangi bahkan menghentikan sementara aktivitas produksinya. Kondisi tersebut berdampak pada beban perusahaan yang dengan terpaksa merumahkan sebagian pekerjanya. Kondisi ini salah satunya tercermin dari data Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yang mengemukakan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 14.053 buruh hingga 5 April 2020. Selain itu, terdapat 34.365 pekerja di Jawa Barat diliburkan. Kondisi saat ini juga berpengaruh besar pada sektor informal terutama pekerja dengan pendapatan harian. Sebagai respon atas situasi tersebut, pemerintah menerbitkan kartu pra kerja yang pendaftarannya akan mulai dibuka pada tanggal 11 April 2020. Program yang sedianya diperuntukkan bagi pencari kerja, kini diprioritaskan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau yang pendapatannya menurun karena pandemik ini. Kuota program ini sebanyak 5,6 juta penerima manfaat selama tahun 2020 dengan system pendaftaran bertahap dimana setiap pekan menerima maksimal 164 ribu orang pendaftar. Total bantuan yang diberikan kepada tiap orang sebesar Rp3.550.000 untuk pelatihan dan insentif.

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (3 April 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Selama seminggu berjalan, jumlah kasus global Covid-19 meningkat dua kali lipat. Berdasarkan data WHO, hingga 3 April 2020, kasus tersebut telah mencapai 1.026.974 jiwa di seluruh dunia. Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia sendiri meningkat menjadi 1.986 hingga 3 April 2020. Sebagai langkah menekan penyebaran virus Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSSB) dan penetapan darurat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan PSSB pada dasarnya hampir sama dengan lockdown. Namun, dalam skema lockdown semua transportasi dan aktivitas perkantoran dihentikan. Sementara, dalam skema PSSB hanya dilakukan pembatasan yang wajar pada lalu lintas dan aktivitas sosial. Sehingga perekonomian akan tetap berjalan.

Selain penyesuaian dalam aktivitas sehari-hari, pemerintah juga melakukan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah bersama bank sentral bekerjasama dalam memitigasi kondisi terburuk yang mungkin dihadapi selama pandemi ini. Penyesuaian tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan, yang segera diajukan ke DPR untuk disahkan. Pemerintah memberikan perluasan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk membeli SBN dan SBSN jangka panjang di pasar perdana. Hal ini sebagai langkah antisipatif jika pasar tidak dapat menyerap seluruh SBN yang diterbitkan. Selain itu, bank sentral Indonesia juga diberi perluasan kewenangan untuk memberi pinjaman/pembiayaan likuiditas jangka pendek kepada bank sistemik/nonsistemik. Sementara dari sisi fiskal, pemerintah melakukan realokasi anggaran untuk menangani pandemi ini untuk berbagai sektor. Anggaran untuk pemulihan ekonomi ditambah sebesar Rp150 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp110 triliun, kesehatan Rp75 triliun, pajak dan KUR sebesar Rp70,1 triliun.

Kondisi pandemik Covid-19 masih mempengaruhi perekonomian dunia. Meskipun begitu, gejolak di pasar keuangan sudah mulai reda. Sebagian besar pasar saham masih menunjukkan pelemahan. Wall Street juga masih melemah. Rilis data pengangguran Amerika Serikat membuat Wall Street turun lebih jauh sebab terjadinya peningkatan pemutusan hubungan kerja selama pandemik ini. Sementara itu, Dolar Amerika Serikat menguat terhadap sebagian besar mata uang seperti Euro, Dolar Australia, dan Yen. Kondisi ini masih berdampak besar pada perekonomian Indonesia. Nilai tukar Rupiah selama sepekan terakhir masih cenderung melemah. Namun, pelemahan tersebut masih lebih kecil dibandingkan minggu sebelumnya dan terkontrol. Meskipun nilai tukar Rupiah melemah cukup tajam selama bulan Maret, namun inflasi domestik masih terkendali.

Unduh Selengkapnya

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Mingguan (27 Maret 2020)

Ringkasan :

Ringkasan:

Berdasarkan data WHO, hingga saat ini (27/3/2020) sudah ada 202 negara yang tercatat memiliki kasus positif Covid-19. Ketika kasus Covid-19 di Tiongkok mulai mereda, penyebaran di negara lain justru semakin cepat. Bahkan, hingga 27 Maret 2020, jumlah kasus positif di Amerika Serikat dan Italia sudah melampaui jumlah kasus di Tiongkok. Pertambahan jumlah kasus per hari di Amerika Serikat semakin meningkat dan belum menunjukkan adanya perlambatan. Jumlah kasus positif di Amerika Serikat mencapai 101.657 kasus positif. Sementara di Italia telah mencapai 86.498 kasus. Italia telah melakukan penutupan akses negara sejak 10 Maret hingga 3 April 2020 untuk memperlambat penyebaran virus. Penyebaran Covid-19 serta eskalasi kasus yang begitu cepat ke seluruh penjuru dunia, termasuk negara-negara maju, menyebabkan kepanikan global. Hal tersebut tercermin dari indikator pasar keuangan yang semakin melemah dari hari ke hari. 

Di tengah kepanikan global dan pelemahan di pasar keuangan, perkembangan inflasi pada bulan Maret relatif stabil. Dampak pelemahan Rupiah terhadap inflasi diprediksi kecil, didorong oleh beberapa faktor. Pertama, pasokan barang cukup untuk memenuhi permintaan pasar dan kenaikan harga pada volatile food minimal. Kedua, kenaikan suplai dapat mengimbangi kenaikan permintaan sehingga dampak kesenjangan output pada inflasi rendah. Ketiga, kredibilitas kebijakan pemerintah terjaga. Keempat, karena pelemahan ini adalah dampak dari kepanikan global, maka ketika ada kejelasan penyelesaian pandemi ini, Rupiah akan kembali stabil.

Unduh Selengkapnya

Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-II Bulan April 2016

Ringkasan :

Update Global
IMF merilis World Economic Outlook edisi April 2016. Secara umum, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan sebesar 3,2 persen, lebih rendah dari proyeksi pada Januari 2016 (3,4 persen).

Update Domestik
Upah nominal harian buruh tani pada Maret 2016 naik 0,26 persen dibandingkan Februari 2016. Sebaliknya, secarariil turun sebesar 0,69 persen. Penurunan upah riil menunjukkan bahwa terjadi penurunan daya beli dari buruh tani yang terutama disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi di daerah.

Unduh Selengkapnya

Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-I Bulan April 2016

Ringkasan :

Update Global
Rasio utang pemerintah Korea Selatan tahun 2015 mencapai 37,9 persen terhadap PDB (590,5 triliun won). Walaupun rasio tersebut meningkat dibandingkan 2014, namun angka tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan rata-rata negara OECD (lebih dari 90 persen terhadap PDB).

Update Domestik
Cadangan devisa Bank Indonesia pada Maret 2016 sebesar 107.543 juta USD, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut berasal dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

Unduh Selengkapnya

Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-V Bulan Maret 2016

Ringkasan :

Update Global
Bank Sentral Jepang (BoJ) diperkirakan akan mencapai batas kepemilikan obligasi pemerintah (JPY 80 triliun) pada pertengahan tahun 2017. Sebelumnya, BoJ menerapkan kebijakan quantitative easing, melalui pembelian obligasi pemerintah, guna mendorong perekonomian Jepang.

Update Domestik
Inflasi tahunan (YoY) pada Maret 2016 sebesar 4,45 persen, meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi maupun sumbangan tertinggi dialami oleh komponen inflasi harga bergejolak (volatile food).

Unduh Selengkapnya