Potensi Sektor Perikanan RI Capai USD 160 Miliar, Bappenas Dorong Pembangunan International Fish Market
Berita Utama - Selasa, 03 Desember 2019
JAKARTA – “Menurut perhitungan Kementerian PPN/Bappenas, dalam lima tahun ke depan, sektor perikanan akan bertambah sekitar USD100-160 miliar atau sekitar 8-11 persen dari Gross Domestic Product (GDP) kita. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mencapai ke arah itu?" ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/12). Untuk menjawab pertanyaan di atas, Menteri Suharso menawarkan solusi berupa pembuatan pelelangan ikan berskala internasional.
“Enabler yang paling mungkin adalah menata ulang tempat pelelangan ikan. Indonesia hingga saat ini belum punya international fish market. Di Utara Indonesia (Filipina dan Jepang), ada international fish market, di Selatan kita (Australia) ada, di Barat juga ada, di Jepang malah ada beberapa. Intinya, international fish market harus segera dimulai. Dalam data Kementerian PPN/Bappenas, sudah ada tiga tempat yang sudah dinilai punya kemungkinan, dan yang paling berpotensi adalah di Likupang, Sulawesi Utara," jelas Menteri Suharso.
Menteri Suharso juga menjelaskan alasan mengapa di Likupang dibangun hotel berbintang lima dan fasilitas internasional,karena merupakan salah satu syarat untuk membangun international fish market. Likupang merupakan perairan yang memiliki potensi di bidang ikan tuna jenis blue fin dan yellow fin. Selama ini, potensi besar itu diambil oleh negara tetangga. “Pada tahun 1990-an sudah ada rencana pembangunan dan itu menjadi syarat membuat international fish market. Saya sampaikan ke Presiden, di Likupang sudah ada backwork-nya, tempat pengelolaan ikan dan beberapa fasilitas lain. Di Likupang ada dua jenis ikan, yaitu blue fin dan yellow fin tuna. Menurut penelitian yang dilakukan peneliti Norwegia, ikan itu saat remaja masuk di Teluk Tomini. Saat blue fin itu naik ke atas atau ke arah Utara, ikan itu ditangkap oleh nelayan Filipina dan Jepang. Sementara, saat yellow fin turun ke bawah atau ke arah Selatan maka ditangkap Australia," beber Menteri Suharso.
Menanggapi Menteri Suharso, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan tanggapan baik mengenai pembuatan international fish market dan berjanji akan menindaklanjutinya sebagai kelanjutan dari program Presiden yang harus diwujudkan.“Karena sudah disampaikan mengenai international fish market, maka itu merupakan perintah buat saya. Karena hal itu juga sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo terkait pembangunan infrastruktur yang memang harus tetap berlanjut. Saya berjanji akan support Kementerian KKP, termasuk pembuatan international fish market yang diajukan oleh Menteri Bappenas. Apa yang kita jalankan sekarang adalah merealisasikan program Presiden," tutur Menteri Basuki.
Turut hadir dalam Rakornas ini, Menteri Kelautan dan Perikana nEdhy Prabowo. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait pembangunan dan pengembangan regulasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR.