Menteri Suharso Kunjungi Tanah Naga Mori, Rencana Lokasi Pelaksanaan KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023
Siaran Pers - Minggu, 19 Juli 2020
LABUAN BAJO – Di sela Kunjungan Kerja bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 ke Provinsi NTT dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial Labuan Bajo sebagai Satu Dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Tanah Naga Mori di Labuan Bajo, Sabtu (18/7). Pulau yang juga akrab disebut Golo Mori ini direncanakan menjadi lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.
“Labuan Bajo tengah bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 setelah Pemerintah Indonesia menetapkan Tanah Naga Mori di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi pelaksanaan pertemuan internasional tersebut. Ini merupakan langkah yang penting dan strategis bagi tanah air, mengingat pada 2023, Indonesia akan menjadi Ketua G-20 sekaligus Ketua ASEAN,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kunjungan ke lepas Pantai Nggoer, Tanah Naga Mori.
Selain Tanah Naga Mori, Menteri Suharso juga melihat kesiapan daerah lainnya. “Saya melihat peluang selain di Tanah Naga Mori. Saya melihat Wae Cicu, kalo dari sisi percepatannya, itu mungkin lebih cepat kalau kita mau siapkan dalam rangka G-20, itu sangat siap sekali dan dari sisi security dimungkinkan. Kami memang lagi mempertimbangkan Tanah Naga Mori. Kami di Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan sebuah rancangan yang terintegrasi untuk satu kesatuan di Pulau Flores. Jadi kalo itu sudah jadi, nanti kita bisa lihat spot-spotnya, seperti apa pengembangannya ke depan. Jadi kalo bisa satu pulau ini benar-benar sebagai destinasi pariwisata,” jelas Menteri Suharso.
Persiapan pelaksanaan KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 juga dilaksanakan di Pulau Kelor yang menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo. “Pembangunan fasilitas penunjang di Pulau Kelor seperti penataan jalan titian untuk mencapai puncak, pembuatan rumah jaga serta toilet dan fasilitas lainnya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pariwisata 2020 serta dibangun untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi wisatawan. Alokasi total DAK Fisik Pariwisata 2020 Kabupaten Manggarai Barat ini pun mengalami pemotongan akibat pandemi Covid-19, dari awalnya Rp 6,78 miliar menjadi sekitar Rp 4,66 miliar," ujar Menteri Suharso. Selain Tanah Naga Mori dan Pulau Kelor, pembangunan Puncak Waringin yang akan menaungi Creative Hub Labuan Bajo, penataan Loh Liang Pulau Rinca yang berlokasi di TN Komodo, penataan infrastruktur Jalan Soekarno Hatta hingga rencana perluasan Bandara Komodo menjadi sejumlah langkah strategis dalam rangka persiapan KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023