Bappenas Unggulkan Pemanfaatan EBT untuk Pengembangan Pariwisata dan Industri Sulawesi Utara

Dalam kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Sulawesi Utara, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi menekankan percepatan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dalam hal ini panas bumi, memiliki efek pengganda untuk sektor pembangunan lainnya, di antaranya memajukan pariwisata alam di masa pandemi. “Kementerian PPN/Bappenas ditugaskan untuk mengunjungi daerah-daerah wisata unggulan nasional, salah satunya Sulawesi Utara, dalam rangka mendorong sektor industri dan ekonomi tetap berjalan dan produktif di masa pandemi Covid-19. Dalam kesempatan ini, kami berkunjung ke PLTP Lahendong untuk mengetahui dua program besar Prioritas Nasional (PN) di Sulawesi Utara, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dan Kawasan Industri Likupang. Kita ingin dengan adanya dua PN ini, ada kerja sama berbagai pihak yang nantinya mendukung wilayah Sulawesi Utara dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ungkap Deputi Subandi.

Di tempat terpisah, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengunjungi Pusat Edukasi Kepanasbumian dan SDM (Geothermal Education Centre) dan Pariwisata berbasis Panas Bumi (Geothermalpark/Blue Lagoon) yang dibidik sebagai fasilitas pembelajaran publik tentang panas bumi. Sarana edukasi yang didukung PT Pertamina Geothermal Energy, Universitas Gadjah Mada, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lahendong ini berkontribusi dalam upaya menciptakan iklim kondusif pengembangan energi panas bumi di Indonesia serta mewujudkan Inspiring Park agar warga yang tinggal di lingkungan panas bumi dapat melakukan aktivitas perekonomian berbasis sumber daya panas bumi.

“Tujuan kami melakukan kunjungan ke wilayah geotermal adalah dalam rangka melakukan transformasi ekonomi di berbagai wilayah di provinsi yang dituju, dalam hal ini Sulawesi Utara, khususnya setelah pandemi sehingga kami mencari pola-pola percepatan transformasinya melalui keunggulan atau potensi setempat. Salah satu upaya agar potensi ini bisa berkembang adalah melalui pemanfaatan energi. Terkait energi, di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, kami sudah membuat target khususnya penggunaan EBT 23 persen dalam bauran energi nasional di 2024 dan 31 persen di 2050. Secara teknis, pemanfaatan EBT sangat bermanfaat, selain sebagai sumber tenaga listrik yang sangat dibutuhkan, dari sisi ekonomi, masyarakat akan diuntungkan dan secara sosial juga pasti bisa diterima masyarakat,” tutur Deputi Arifin.

Kunjungan tersebut menjadi bagian Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Menyiapkan Transformasi Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara pada 16-19 November 2020. Menutup kunjungan, didampingi Bupati Minahasa Royke Octavian Roring, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Himawan Hariyoga meninjau Danau Tondano. “Bappenas berkoordinasi dengan daerah untuk mendapat gambaran terkini dari kawasan Danau Tondano, mulai dari perubahan luas, kedalaman danau, hingga permasalahan yang dihadapi seperti pendangkalan, penyempitan, dan penurunan kualitas air Danau Tondano. Ini penting untuk kami ketahui untuk perencanaan pembangunan yang lebih baik, dengan mempertimbangkan potensi nilai ekonomi yang dimiliki Danau Tondano,” tutup Sesmen Himawan.