Bappenas Bahas Sektor Pariwisata, Kesehatan, dan Pembiayaan Alternatif untuk Pembangunan Jawa Tengah

MAGELANG – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memimpin Dialog Bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan jajaran Pemerintah Kabupaten Magelang, perwakilan PT Wisata Candi BPB (BUMN), Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk meningkatkan sinergi pemerintah pusat dan daerah terkait pengembangan pariwisata di Jawa Tengah, khususnya selama pandemi Covid-19. Menteri Suharso menyampaikan reaktivasi pasar wisatawan domestik dapat dilakukan dengan cara membuka kembali beberapa destinasi pariwisata super prioritas seperti Borobudur, Yogyakarta, dan Prambanan. Sesuai arahan Presiden RI dan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, fokus pembangunan pariwisata adalah pengembangan quality tourism untuk peningkatan penghasilan masyarakat, devisa, pengeluaran rata-rata per hari per pengunjung, kualitas dan jumlah lapangan kerja baru yang pariwisata, serta mendorong kesejahteraan masyarakat lokal.

Pemerintah telah menyiapkan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Borobudur, Yogyakarta, dan Prambanan yang akan berfungsi sebagai pedoman kementerian/lembaga dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pariwisata terpadu di Borobudur dan sekitarnya. “Rencana Induk ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan dan infrastruktur dasar pariwisata, meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dari pembangunan pariwisata, dan mendorong kualitas investasi pemerintah dan swasta di Borobudur, Yogyakarta, dan Prambanan. Rencana induk ini meliputi pengaturan tata ruang, peningkatan aksesibilitas menuju tempat wisata, pengemasan baru dalam penyelenggaraan event, peningkatan promosi pariwisata, penyiapan SDM pariwisata, pelestarian SDA, pengembangan sosial budaya, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, ” tutur Menteri Suharso di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/10).

Pemerintah pusat dan daerah memastikan pembukaan kembali destinasi wisata tersebut diiringi dengan kesadaran dan kepatuhan turis, masyarakat lokal, hingga pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk terus konsisten menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Senada dengan Menteri Suharso, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko menekankan pentingnya kesiapan daerah untuk mitigasi pandemi Covid-19. “Di masa pandemi ini, harus tetap produktif dengan catatan aman Covid-19. Perlu peningkatan kapasitas pelayanan rujukan di sekitar kawasan wisata Borobudur serta perluasan tracing, testing, dan treatment Covid-19 dengan pelibatan sektor swasta. Reformasi sistem kesehatan sebagai prioritas pembangunan kesehatan yang mencakup delapan area harus diselaraskan dengan rencana pembangunan kesehatan daerah,” ungkapnya dalam Dialog dengan perwakilan RSUD Muntilan sebagai salah satu rumah sakit pendukung pariwisata.

Dari segi pembiayaan, pemerintah daerah juga perlu mempunyai rencana induk pengembangan rencana kesehatan yang mengurangi ketergantungan pada anggaran negara dan mengedepankan pembiayaan alternatif seperti blended finance dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). “Itu sumber-sumber pendanaan yang baru, sangat amat penting, alternatif dari sumber-sumber pembiayaan tradisional. Tetap harus ada porsi anggaran dari pemerintah daerah. Kalau nanti di tingkat nasional kita punya Sovereign Wealth Funds, mungkin di daerah bisa punya akses,” tegas Menteri Suharso.

Dialog Bersama PT Wisata Candi BPB (BUMN), Pemerintah Kabupaten Magelang, Balkondes Borobudur, dan Kemendikbud RI serta Dialog Bersama RSUD Muntilan dan Rapat Kerja dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut merupakan bagian dari Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Jawa Tengah-Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas yang diagendakan berlangsung 11-16 Oktober 2020.