Indonesia-PBB Terbitkan Laporan Capaian TPB/SDGs Sepanjang 2022
Berita Utama - Rabu, 18 Oktober 2023
JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia meluncurkan Laporan Hasil Tahunan PBB di Indonesia 2022 yang memuat pencapaian tahun kedua implementasi Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan PBB atau United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF). Laporan ini menggarisbawahi ketangguhan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan pembangunan di 2022, tahun yang sulit bagi banyak negara di seluruh dunia. Tak hanya pulih dari pandemi Covid-19, Indonesia juga berhasil meraih sejumlah capaian yang ditetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
“Kita harus memastikan bahwa kerja sama PBB dengan Indonesia terus mengembangkan kebijakan dan inisiatif yang responsif dan tangguh dalam menghadapi dampak krisis global,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam peluncuran yang dihadiri Koordinator Residen PBB di Indonesia Valerie Julliand di Jakarta, Rabu (18/10). Secara komprehensif, laporan tersebut menggambarkan kerja sama PBB dan Indonesia dalam mencapai TPB/SDGs di 2022, dalam empat bidang prioritas strategis UNSDCF. Pertama, di bidang Pembangunan Manusia yang Inklusif, Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik mencatat pengiriman 550 juta dosis vaksinasi, mencakup 434 juta dosis vaksinasi Covid-19 dan lebih dari 116 juta dosis vaksin rutin ke seluruh Indonesia. Sekitar 4,2 juta anak balita menerima dosis ketiga vaksin DPT-HB-Hib (cakupan 96,1 persen), lebih dari 3,7 juta anak menerima Vaksin Polio Inaktif (87,5 persen), dan 4,1 juta anak menerima Vaksin Polio Oral (95,3 persen).
Selain vaksin, ketersediaan obat Profilaksis Pra Pajanan (PrEP) yang membantu masyarakat berisiko menghindari tertular HIV diperluas dari 12 menjadi 21 kota dan kabupaten. Indonesia juga berhasil melaksanakan pelatihan mengenai deteksi dini dan rujukan child wasting untuk 5.350 petugas kesehatan dan 6.464 pengasuh. Laporan ini juga menampilkan upaya mencapai kesetaraan gender melalui perbaikan situasi perempuan dan anak perempuan, utamanya melalui pengesahan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual, capaian Pemerintah Indonesia didukung badan PBB.
Kedua, Transformasi Ekonomi, Pemerintah Indonesia didukung badan PBB di Indonesia memberikan pelatihan budidaya ikan untuk 5.000 orang, mengintegrasikan evakuasi ternak ke dalam upaya penanggulangan bencana, serta memberikan 10.000 dosis vaksinasi penyakit mulut dan kuku. Terkait kesetaraan gender, 33 perusahaan baru kini mengadopsi Prinsip Pemberdayaan Perempuan yang dibuat PBB. Selain itu, lebih dari 200 pabrik di sektor garmen menerima bantuan peningkatan kondisi kerja dan daya saing, yang memberikan manfaat bagi hampir 400.000 pekerja, sekitar 80 persen di antaranya adalah perempuan. Kerja sama juga dilakukan dengan para pelaku industri untuk meningkatkan kondisi kerja bagi perempuan, dan untuk menutup kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan, yang saat ini mencapai 23 persen.
Ketiga, Pembangunan Hijau, Perubahan Iklim dan Bencana Alam, Indonesia dengan dukungan PBB berhasil menerbitkan 11 studi terkait perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca. Indonesia juga menyusun peta jalan mitigasi aksi Gas Rumah Kaca di sektor kelautan, memperluas kawasan Area Penggunaan Lain untuk menghindari deforestasi seluas 92.580 hektare yang akan menghasilkan emisi setara CO2 sebesar 33,58 metrik ton, serta melatih 217.317 penambang emas skala kecil untuk menghindari risiko merkuri.
Keempat, Inovasi untuk Mempercepat Kemajuan Menuju TPB/SDGs (Kemitraan), Indonesia mengembangkan peta jalan baru untuk air minum yang dikelola secara aman, mengumpulkan pendanaan US$ 1,7 miliar dari pasar domestik dan global untuk membiayai upaya pencapaian target TPB/SDGs dan berkontribusi terhadap kebutuhan pembangunan lainnya, hingga mencatatkan 40 penjara di seluruh negeri menerima manfaat dari peningkatan Sistem Informasi Kesehatan Penjara.
Koordinator Residen PBB di Indonesia Valerie Julliand mengatakan laporan ini merupakan bukti konkret kerja sama PBB dengan Pemerintah Indonesia dalam memberikan hasil nyata bagi masyarakat. “Laporan Hasil Tahun 2022 menggambarkan komitmen PBB dan Pemerintah Indonesia dalam menggerakkan upaya-upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19, mencapai SDGs, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan membantu mereka yang tertinggal,” kata Valerie dalam forum tahunan Bappenas-PBB yang menjadi platform utama dialog strategis antara Pemerintah Indonesia dan lembaga PBB sejak 2014.