Penutupan Musrenbangnas 2016: Pemerintah Tegaskan Fokus Pembangunan Prioritas
Berita Utama - Rabu, 11 Mei 2016
JAKARTA – Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Musrenbangnas 2016 di Istana Negara Jakarta dengan menghimbau pemerintah daerah untuk konsisten menjalankan program pembangunan prioritas dengan lebih fokus. Sebagai paruh waktu pelaksanaan visi dan misi presiden, maka penyusunan RKP 2017 harus menunjukkan konsistensi program-program prioritas sesuai dengan yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019.
Perubahan pendekatan pembangunan nasional dari money follow function menjadi money follow program pun diharapkan Presiden Joko Widodo akan membuahkan hasil pembangunan yang maksimal dan manfaatnya lebih terasa oleh masyarakat. Selain itu pendekatan perencanaan pembangunan Holistik-Tematik, Terintegrasi dan Spasial akan semakin menguatkan kekompakan koordinasi multi kementerian dan pemerintah daerah untuk mencapai sasaran prioritas nasional.
”Sekarang pendekatan program pembangunan sudah berubah menjadi money follow program sehingga harus jelas programnya apa, fokusnya di mana. Setiap provinsi, kabupaten dan kota mestinya memiliki fokus pembangunan berbeda-beda. Gubernur membantu agar pembangunan lebih fokus melalui kontrol dan pengecekan, kalau perlu setiap hari. Jadi sekarang arahannya perbesar belanja modal dan fokuskan pembangunan yang jelas,” tutur Presiden Joko Widodo.
Terkait arahan fokus pembangunan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa daerah perlu membangun branding pembangunan daerahnya masing-masing. Ia memberikan contoh sebuah kota yang sukses di Amerika Serikat karena fokus pada pembangunan dan pemanfaatan lahan untuk padang golf. Setiap hari ratusan pesawat jet pribadi mampir ke sana dan menyumbang penghasilan negara yang signifikan. Di Indonesia sendiri Presiden memberi contoh potensi kota Palembang untuk branding sebagai kota olahraga, atau kota Ambon dan Bitung yang dapat menjadi kota bahari.
”Semakin ke depan, kota yang super fokus akan memenangkan persaingan dan kompetisi. Dengan lebih fokus, pembangunan akan lebih efisien. Misalnya jika ingin membangun kota bahari, konsentrasikan anggaran pada dukungan infrastruktur, bangun pelabuhan, gudang ikan dan sebagainya yang terkoneksi dengan fokus tersebut. Seperti dalam pemerintahan saat ini saya minta fokus infrastruktur, kalau bisa rampung tiga tahun. Agar tetap fokus, perintahnya dari yang tertinggi. Kalau di provinsi ada gubernur, di kabupaten ada bupati,” tegas Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo berpesan kepada para pemimpin daerah agar mendukung pembangunan dengan menjalankan deregulasi untuk mempercepat investasi; mengembangkan sistem kontrol untuk mempercepat perijinan (e-Government); memerhatikan aspek keadilan dalam pembangian sumber-sumber keuangan antara provinsi dan kabupaten serta antar kabupaten; mengurangi anggaran operasional dan meningkatkan belanja modal; serta lebih fokus pada program prioritas.
Menteri PPN/Kepala Bappenas pun menyampaikan bahwa Musrenbangnas 2016 merupakan penyempurnaan terhadap sistem perencanaan pembangunan yang selama ini dilaksanakan agar lebih optimal. ”Kita masih terus mencari format penyempurnaan, agar perencanaan pembangunan ke depan akan lebih efektif dan Musrenbangnas betul-betul dapat menampung aspirasi dari daerah. Pendekatan money follow program akan membuat pembangunan lebih fokus dan menghindari duplikasi program pembangunan,” jelas Menteri Sofyan.