Menteri Sofyan: Akuntabilitas Sosial Penting untuk Menyeimbangkan Supply dan Demand Pelayanan Kesehatan
Berita Utama - Rabu, 27 April 2016
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil membuka dan memberikan sambutan dalam seminar yang bertemakan Peningkatan Akuntabilitas Sosial antara Masyarakat dan Pemerintah dalam Pelayanan Kesehatan di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (27/4).
Seminar ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi mengenai perluasan dan pelembagaan pendekatan akuntabilitas sosial dalam kebijakan dan program terkait, khususnya pelayanan kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan UU Desa.
Menurut Menteri Sofyan, melibatkan masyarakat adalah suatu keharusan, terutama agar aktif mewujudkan pelayanan kesehatan terpadu. Pasalnya, masyarakat lokal adalah pihak yang paling mengerti bagaimana sebuah sistem bisa berfungsi secara maksimal di daerahnya.
"Idenya adalah bagaimana melibatkan masyarakat secara proaktif dalam program pembangunan. Melibatkan masyarakat bagus sekali, apalagi dalam konteks local wisdom atau kearifan lokal masyarakat berpartisipasi. Saya sendiri besar di desa, saya melihat hampir semua masalah diselesaikan dengan local wisdom,” jelas beliau.
Akuntabilitas sosial adalah interaksi masyarakat untuk bekerjasama dengan pemerintah dan pemberi layanan, sehingga kebijakan dan kegiatan yang dilakukan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat, termasuk dalam hal pelayanan dasar. “Akuntabilitas sosial ini penting sebagai upaya menyeimbangkan antara demand masyarakat atas pelayanan dasar dan supply berupa kapasitas pemerintah dan pemberi layanan untuk menyediakannya”, jelas Menteri Sofyan Djalil.
Dalam seminar ini turut hadri Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas Rudy S. Prawiradinata yang memaparkan ketimpangan kemiskinan. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa sepertiga dari faktor kontribusi kemiskinan dan ketimpangan tidak bisa diubah, sedangkan duapertiga lainnya hanya masalah kesetaraan kesempatan. Jadi, kesempatan masyarakat untuk lebih berperan dalam pelayanan kesehatan menjadi sangat penting untuk kontribusi terhadap ketimpangan kemiskinan.