Menteri Bambang Ungkapkan Pentingnya Pemetaan untuk Mendukung Program Siaga Bencana
Berita Utama - Kamis, 03 Januari 2019
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menerima audiensi Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Hasanuddin Zainal Abidin, beserta jajarannya, yang terdiri dari Pejabat Tinggi Madya dan Kepala Biro Perencanaan BIG di Ruang Rapat DH 1-2 Kementerian PPN/Bappenas pada Kamis (3/1). Audiensi ini bertujuan membahas Kinerja dan Rencana Strategis untuk Isu-isu Geospasial. Menteri Bambang berharap pertemuan ini dapat rutin dilakukan, sehingga tercipta koordinasi yang baik antar kedua instansi. Saat ini Kementerian PPN/Bappenas memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya membina BIG, tetapi juga BPS dan LKPP. “Koordinasi akan lebih baik jika progres dan rencana tiap lembaga diketahui dan dipahami Kementerian PPN/Bappenas, terutama jika hal tersebut memiliki keterkaitan langsung dengan Kementerian PPN/Bappenas. Peran BIG dan proyek satu data menjadi hal yang perlu diketahui ke depannya,” tutur Menteri Bambang.
Kepala BIG mengatakan saat ini BIG membutuhkan dukungan Kementerian PPN/Bappenas dalam menyelesaikan peta tata lingkungan, mengingat kondisi Indonesia saat ini rawan bencana, maka perlu adanya peningkatan peta tata lingkungan yang perlu dibenahi, terutama di kawasan pesisir. Hal lain yang disampaikan adalah terkait pemetaan, dimana BIG membutuhkan dukungan Bappenas untuk mengumpulkan data BPS dan data geospasial. Peta sosial tersebut bermanfaat di berbagai bidang dan untuk mendorong ketercapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Menanggapi beberapa persoalan yang disampaikan Kepala BIG tersebut, Menteri Bambang mengatakan terkait soal kebencanaan, saat ini program siaga bencana lebih diarahkan ke tindakan preventif dan mitigasi. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam kedua hal tersebut adalah pemetaan. “Barangkali BIG dapat memasukkan peta kebencanaan ke dalam program prioritas, sehingga tahapan pendanaan dapat disusun. Harapannya BIG dapat mengajukan proyek tersebut ke dalam satu sistem dan tidak terpisah,” pungkas Menteri Bambang.