Menteri Bambang Pastikan Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Masuk Program Prioritas Nasional 2020
Berita Utama - Selasa, 26 Maret 2019
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan penutup dalam acara Rapat Pimpinan Nasional BNN 2019 dengan tema “Melalui Rapim BNN, Kita Mantapkan Pelaksanaan P4GN Guna Mewujudkan Generasi Milenial Bersih Narkotika”, di Bidakara Jakarta, Selasa (26/3). Menteri Bambang menerangkan jumlah tersangka kasus narkotika cenderung meningkat di 2015-2017 pada seluruh kelompok umur. Persentase peningkatan jumlah tersangka di 2016-2017 pada kelompok usia 16-24 tahun menunjukkan peningkatan tertinggi, yaitu 9,9 persen. Prevelensi setahun terakhir pakai dan sebulan terakhir pakai pada kaum muda relatif lebih tinggi daripada kaum tua, dan jumlah pelajar laki-laki pengguna dua kali lebih banyak dari perempuan.
“Inilah yang harus menjadi perhatian kita semua, yaitu bagaimana mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar yang merupakan kalangan produktif. Saat ini mereka mewakili kelompok kecil di dalam pekerja kita sekarang. Kalau kita lihat struktur pekerja kita, mayoritas adalah lulusan SMA ke bawah, sedangkan lulusan perguruan tinggi relatif menjadi minoritas. Disinilah ancaman terbesar narkoba untuk perekonomian Indonesia yang menyerang usia produktif, dimana kita mengharapkan lulusan pekerja kita adalah para pekerja produktif masa depan,” jelas beliau.
Dalam RKP 2020, pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika sudah masuk dalam program prioritas kelima, yaitu penanggulangan narkotika dan penguatan kamtibmas. Untuk itu, Menteri Bambang mendorong BNN untuk meningkatkan peran pemerintah, khususnya daerah, K/L terkait untuk dapat menerapkan program prioritas kelima, yaitu pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi karena telah menjadi rencana kerja tahunan yang diprioritaskan.
Menurut Menteri Bambang, ASEAN memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di dunia, sehingga negara-negara di kawasan ASEAN menjadi pasar potensial bagi peredaran gelap narkotika. Untuk itu, Indonesia perlu meningkatkan berbagai upaya untuk mengamankan dan menyelamatkan bangsa dari kejahatan narkotika, dan BNN sebagai leading sektor diharapkan mampu untuk mensinergikan seluruh komponen bangsa dalam menghadapi ancaman tersebut. “BNN perlu melakukan upaya terintegrasi yang terus menerus, konsisten, dan penuh dedikasi untuk dapat menekan dan menurunkan angka penyalahguna dan peredaran narkotika,” tegas Menteri Bambang.