Menteri Bambang Paparkan Strategi Meningkatkan Produktivitas SDM Di Era Industri 4.0.
Berita Utama - Senin, 14 Januari 2019
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi narasumber dalam acara Seminar dan Dialog Nasional dengan tema “Persiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke-4” yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI), pada Senin (14/1,) di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel. Menteri Bambang menegaskan dalam menghadapi era disrupsi, Indonesia harus meningkatkan produktivitas karena tingkat produktivitas Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Selain itu pertumbuhan produktivitas Indonesia tidak secepat negara lain terutama pasca krisis Asia. Beliau juga mengatakan penciptaan lapangan kerja dengan produktivitas rendah membatasi kemampuan Indonesia untuk memanfaatkan peluang bonus demografi.
“Lalu, mengapa Indonesia mempunyai produktivitas yang tidak terlalu tinggi, dan tidak mudah untuk meningkatkan produktivitas dalam waktu yang relatif singkat? Saat ini Indonesia kekurangan akses sarana dan prasarana untuk pelatihan, baik pelatihan untuk tenaga kerja baru maupun tenaga kerja yang sudah ada, sehingga angkatan kerja tadi sulit untuk memperoleh kesempatan untuk upskilling dan reskilling. Selain itu, sebagian besar lulusan pendidikan formal tidak memiliki kompetensi dasar yang mendukung. Lebih dari 55 persen orang Indonesia yang lulus pendidikan formal tidak punya kompetensi cukup untuk membuat mereka lebih produktif,” tutur Menteri Bambang.
Lebih lanjut, Menteri Bambang mengatakan revolusi industri ke-4 menyebabkan transformasi di pasar tenaga kerja. Diperkiraan 60 persen pekerjaan di dunia akan menggunakan otomasi, lalu 30 persen pekerjaan di dunia akan digantikan oleh mesin. Hal ini dapat menjadi ancaman jika tidak adanya upgrade terhadapa kualitas tenaga kerja. “Tapi di sisi lain dengan makin kuatnya e-commerce, maka akan tercipta sekitar 26 juta lapangan kerja baru. Jadi e-commerce harus bisa dilihat dua sisi, sebagai ancaman dan sebagai peluang. Jenis pekerjaan apa saja di masa depan yang akan bisa menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi? Teknologi Informasi, bidang kesehatan, profesional, tenaga kreatif, seni, pengajar, konstruksi dan manajer,” papar beliau.
Menteri Bambang menjelaskan beberapa strategi yang diperlukan dalam peningkatan produktivitas, antara lain: (i) penerapan sistem ganda (TVET Dual System), yaitu melalui pemagangan di industri selama 6 bulan hingga 1 tahun serta penyelarasan kurikulum (link-match); (ii) penyediaaan guru dan infrastruktur vokasi yang kompeten, melalui pelatihan guru/infrastruktur sesuai bidang keahlian, permagangan guru/instruktur di industri; (iii) lulusan vokasi yang kompeten dan tersertifikasi, melalu standar kompetensi berdasarkan okupasi, mengacu standar internasional, dan penguatan lembaga sertifikasi profesi; (iv) penguatan pendidikan kewirausahaan; dan (v) teaching industry.