Menteri Bambang Menegaskan Tujuan 2 TPB/SDGs dalam Responsible Business Forum on Food and Agriculture 2017
Berita Utama - Selasa, 14 Maret 2017
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keynote speech sekaligus membuka acara Responsible Business Forum on Food and Agriculture bertema "Securing Asia's Food and Nutrition Future" di Hotel Grand Hyatt pada Selasa (14/3). Dalam kesempatan itu, Menteri Bambang menjelaskan mengenai "Indonesian Sustainable Development Goals (SDGs) in The Responsible Business Forum on Food and Agriculture".
Forum tersebut mengumpulkan lebih dari 450 pihak pembuat keputusan tingkat internasional, mulai dari pelaku bisnis, pemerintah, pengusaha teknologi, LSM, dan para petani untuk memberikan pendekatan baru terhadap keamanan pangan dan nutrisi di Asia.
Menurut penuturan Menteri Bambang, pangan dan keamanan gizi menjadi salah satu agenda dan tantangan global sehingga masyarakat dunia fokus secara bersama untuk menghentikan global hunger (kelaparan global) pada 2030 seperti tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ SDGs.
Untuk itu, Goal 2 TPB/SDGs menyebutkan ketersediaan pangan dan keamanan nutrisi harus didukung oleh pertanian yang berkelanjutan. Bagi Indonesia, pembangunan pangan, nutrisi dan pertanian selalu diposisikan menjadi prioritas pembangunan nasional. Terkait pencapaian Tujuan dalam TPB/SDGs pada 2030 mendatang, Menteri Bambang mengharapkan peran dari semua stakeholders untuk kompak bekerjasama menjalankan implementasi tujuan tersebut.
“TPB/SDGs menjalankan prinsip inklusif, tak hanya pemerintah, juga masyarakat sipil, filantropi, pebisnis dan akademisi. Implementasi SDGs harus memiliki nilai-nilai universal, terintegrasi dan memerhatikan prinsip ‘no one left behind’ dalam segala aspek,” ujar Menteri Bambang.
Terkait tema forum yaitu 'Mengamankan Masa Depan Pangan dan Nutrisi Asia’, dalam pidatonya Menteri Bambang juga menyinggung tantangan berat ke depannya untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan semakin besar. Terutama kemungkinan-kemungkinan dampak negatif yang timbul dari perubahan iklim (climate change) terhadap keberlanjutan pangan dan pertanian. Selain itu, tantangan berat timbul pula dari beralihnya banyak lahan pertanian untuk kepentingan lain seperti permukiman atau industri, sehingga perlu dipikirkan lagi langkah upaya bersama untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.