Menteri Bambang: Indonesia Eximbank Promosikan Ekspor dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berita Utama - Senin, 14 Agustus 2017
JAKARTA – Kencang atau lambannya pertumbuhan ekonomi suatu negara, salah satunya dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor negara itu sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Menteri PPN/Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro saat menjadi pembicara kunci dalam acara Business Gathering Indonesia Eximbank, pada Jumat (11/08), di Hotel Adimulia, Medan, Sumatera Utara.
“Yang bisa membedakan pertumbuhan ekonomi suatu negara apakah sedang kencang atau melamban adalah ekspor. Itu sudah terbukti di Indonesia dalam beberapa periode,” kata Menteri Bambang. Apabila kita lihat pertumbuhan ekonomi 10 tahun terakhir, salah satu pertumbuhan tertinggi adalah tahun 2011. Disamping dikarenakan adanya commodity booming, pertumbuhan ekspor kita pada saat itu juga tinggi. Neraca perdagangan kita surplus besar, dan bahkan dikarenakan ekspor yang luar biasa, neraca berjalan Indonesia juga ikut surplus.
Lebih lanjut Menteri Bambang menjelaskan, salah satu syarat keberhasilan ekspor suatu negara sangat bergantung dengan keberadaan dan kinerja Eximbank. “Ketika di Bappenas, saya banyak didatangi Eximbank negara lain. Karena mereka ingin menjual produk tertentu dengan skema pembiayaan Eximbank. Negara Rusia, Amerika, Inggris, dan China datang ke saya, dan mereka tidak akan percaya diri apabila tidak membawa bank tersebut. Karena hanya dengan Eximbank, perdagangan atau ekspor suatu barang dapat terjadi,” jelas Menteri Bambang.
Menteri Bambang mengambil contoh peran vital Eximbank dalam mendukung kelancaran ekspor suatu negara. “Misalnya Amerika Serikat mau jual mobil pemadam kebakaran mereka ke Indonesia. US Eximbank membantu para produsen mobil pemadam kebakaran di negara tersebut untuk mengekspor ke Indonesia. Bukan hanya menawarkan bahwa mobil pemadam tersebut lebih murah, menarik, dan lebih kuat, tetapi sekaligus menawarkan skema pembiayaan yang akan memudahkan transaksi. Disinilah peran trade financing atau trade insurance yang dilakukan Eximbank. Dari situlah ekspor mobil pemadam kebakaran Amerika Serikat ke Indonesia yang tadinya nol, menjadi tidak nol lagi, karena adanya US Eximbank,” jelas beliau.
Hal tersebut juga tercermin pada kondisi ekspor gerbong kereta api Indonesia ke Bangladesh. “Tadinya ekspor gerbong kereta api Indonesia ke Bangladesh mungkin nol. Tetapi sekarang menjadi tidak nol karena ada Indonesia Eximbank yang menawarkan skema pembiayaan yang semenarik mungkin, baik dari segi periode, tingkat bunga, skema cicilan, maupun skema insurance,” jelas Menteri Bambang.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Bambang juga menyampaikan pesan khusus. “Untuk Bapak/Ibu yang merupakan klien dan nasabah dari Indonesia Eximbank, yang sampai hari ini masih melakukan kegiatan usaha yang berorientasi ekspor dan masih eksis di pasar ekspor, saya harap dapat menjaga daya saing ekspor Indonesia. Saya harap Indonesia juga mau masuk ke pasar baru manapun yang sifatnya ekspor. Fokus kita negara-negara emerging economy, apakah China, India, ataupun ASEAN. Intra-ASEAN Trade adalah satu bagian perdagangan yang cukup besar bagi setiap negara-negara anggota ASEAN. Peluang ada di sana,” pungkas beliau.