Menteri Bambang Dorong BUMN Tingkatkan Investasi dan Buka Lapangan Kerja Baru
Berita Utama - Rabu, 13 Maret 2019
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keynote speech dalam acara Seminar BUMN yang bertajuk Prospek BUMN di Tahun Politik 2019””, di Ballroom Timur Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (13/3). Menteri Bambang menjelaskan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2017, proyek prioritas adalah proyek yang dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis dan dalam jangka waktu tertentu untuk mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional. Lebih lanjut dalam Pasal 4 ayat 1 dijelaskan kerangka pendanaan dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai sumber pendanaan baik yang berasal dari subsidi, hibah, BUMN, KPBU maupun PINA.
“BUMN itu merupakan salah satu instrumen pembangunan. Kita ingin proyek prioritas pembangunan yang sudah direncanakan bisa diimplementasikan, oleh karena itu perlu adanya sumber pendanaan yang jelas. Sumber-sumber pendanaan tersebut ada yang melalui BUMN, melalui skema KPBU atau melalui PINA. Jadi, intinya kita memberikan ruang sebesar-besarnya bagi BUMN untuk berpartisipasi dalam pendanaan pembangunan,” ucap Menteri Bambang.
Menteri Bambang menambahkan BUMN diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan investasi dan konsumsi rumah tangga. BUMN juga dapat membantu mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan baru. “Kiprah BUMN dalam pertumbuhan ekonomi juga berujung pada upaya kita mengurangi pengangguran. Tahun 2018, pengganguran mencapai 5,3 persen atau setara dengan 7 juta angkatan kerja. Pengangguran bisa diturunkan jika ada penciptaan lapangan kerja yang datangnya dari investasi. Kita berharap BUMN terus melakukan investasi, sehingga membantu menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur beliau.
Mayoritas belanja modal BUMN difokuskan pada proyek infrastruktur, yaitu sekitar 55 persen, dimana CAPEX atau investasti BUMN di tahun 2019 diharapkan dapat meningkat sebesar 36 persen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tahun 2019. Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,4-5,8 persen pada tahun 2019, dibutuhkan investasi sebesar 5,6 trilun, dimana dari total kebutuhan tersebut pemerintah dan BUMN akan menyumbang masing-masing sebesar 6,4 persen dan 8,7 persen, dan sisanya akan dipenuhi oleh masyarakat atau swasta. “Dalam RKP 2019, pemerintah mendorong BUMN untuk mendukung pembangunan khususnya pada sektor-sektor prioritas dan mendorong kinerja BUMN melalui penerapan kebijakan-kebijakan strategis, untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas beliau.