Konsep Pengembangan Kota Cerdas Yang Berdaya Saing
Berita Utama - Jumat, 21 Oktober 2016
JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P. S. Brodjonegoro menghadiri acara pembukaan Indonesia Broadcasting Expo 2016 di Balai Kartini pada Jumat (21/10). Pada kesempatan itu, Menteri Bambang menyampaikan paparan tentang konsep pengembangan Kota Cerdas (Smart City). Saat ini ada tiga kota yang menjadi target utama pengembangan Kota Cerdas yaitu Surabaya, Bandung dan Bogor.
Menurut Menteri Bambang, konsep Kota Cerdas harus dapat memberikan dukungan pelayanan dasar bagi masyarakat luas. Dalam membangun Kota Cerdas tidak bisa berpegang hanya pada aturan one size fits all tetapi menyesuaikan dengan kondisi karakteristik daerah dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
"Kota Cerdas harus dapat menyejahterakan masyarakatnya. Fokusnya bukan sekadar teknologi informasi. Justru IT menjadi bagian dari Kota Cerdas di samping pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lainnya. Kota Cerdas lebih bisa meng-cover seluruh isu kota dan kebutuhan masyarakat secara mendasar," jelas Menteri Bambang.
Tuntutan kompleksitas di perkotaan seperti masalah pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, kemacetan, kemiskinan, kriminalitas, bencana alam dan sebagainya menurut Menteri Bambang harus dapat dicari pemecahannya dalam konsep Kota Cerdas. Kota Cerdas menjadi jawaban dari beragam permasalahan tersebut.
“Dari sisi global kita dituntut untuk modern, dari sisi masyarakat dituntut untuk dapat menyejahterakan masyarakat pada level pelayanan dasar untuk kebutuhan dasarnya. Maka keduanya harus bisa dijembatani oleh pemerintah dengan dimasukkan ke dalam konsep Kota Cerdas. Kalau kita bisa mengatasi permasalahan utama lingkungan maka kotanya akan berkelanjutan,” tuturnya.
Visi pembangunan Kota Cerdas adalah menghasilkan lingkungan perkotaan hijau yang memiliki ketahanan lingkungan dan mampu menghadapi bencana. Selain itu, adanya penguatan standar pelayanan kota dapat mendukung kehidupan penduduknya. Pada tahap akhir menjadi kesatuan kota hijau yang berdaya saing dan berbasis teknologi didukung sinergi smart economy, smart people, smart government, smart mobility dan smart living.
“Itulah sebenarnya keinginan kita semua dalam membangun perkotaan di Indonesia, membangun kota yang menyejahterakan masyarakatnya dan berdaya saing,” tegas Menteri Bambang.