Konferensi Pembangunan Papua 2019: Bappenas Rumuskan Terobosan Baru Akselerasi Pembangunan Papua
Berita Utama - Rabu, 18 Desember 2019
JAKARTA – Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo terus mendorong pemerataan pembangunan ke Kawasan Timur Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Papua dan Papua Barat. Komitmen tersebut dapat dilihat dari upaya pemerintah yang sangat serius dalam lima tahun terakhir untuk terus melanjutkan pembangunan semua sektor di Papua dengan lima agenda khusus yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia, percepatan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, serta transformasi ekonomi. Untuk membahas lima agenda pembangunan tersebut dengan lebih holistik dan terintegratif dengan para pemangku kepentingan, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Konferensi Pembangunan Papua (Papua Development Summit) 2019 di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (17/12).
Konferensi Pembangunan Papua 2019 bertujuan untuk menjaring masukan dan inisiatif dari pemangku kepentingan untuk mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua. “Sumber Daya Manusia Tanah Papua Unggul Menuju Indonesia Maju adalah tema utama Konferensi Pembangunan Papua 2019. Konferensi akan membahas cara membangun Papua dengan hati, pelayanan dasar, SDM Papua yang berkarakter, serta masa depan pembangunan yang holistik. Konferensi Pembangunan Papua 2019 menjadi momentum kita untuk merefleksi dan mengevaluasi perjalanan pembangunan yang telah kita lakukan di tanah Papua. Untuk merancang arah pembangunan Papua di masa mendatang, tidak hanya lima tahun ke depan tapi dalam konteks Visi Indonesia Maju 2045,” jelas Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Himawan Hariyoga mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Menurut Sesmen Himawan, Konferensi ini juga sebagai upaya mengawal impian Presiden Jokowi tentang Indonesia Maju 2015-2085, yakni SDM Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung nilai-nilai etika. lmpian Presiden lainnya adalah menjadikan Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi dan peradaban dunia, masyarakat dan aparatur pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi, infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia, Indonesia menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik, dan Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia. “Tanah Papua, khususnya Merauke, menjadi saksi ketika Presiden Jokowi pada 30 Desember 2015 lalu menulis Impian Indonesia 2015-2085. Salah satu poin penting impian Indonesia Maju adalah SDM yang unggul dan menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya religius dan menjunjung tinggi nilai etika. Impian lainnya ialah pembangunan merata di seluruh Indonesia sehingga mandiri barometer pertumbuhan ekonomi dunia dan pusat peradaban dunia,” kata Himawan.
Himawan mengatakan konferensi ini untuk menunjukkan berbagai keberhasilan inisiatif dan program pembangunan Papua dan Papua Barat melalui rangkaian lokakarya, diskusi, dialog interaktif, pojok media, serta pameran pembangunan wilayah Papua. Kegiatan ini melibatkan kementerian/lembaga, Polri, TNI, Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, serta LSM nasional/internasional dan lembaga donor, yang memiliki program dalam mendukung pembangunan Papua. Konferensi Pembangunan Papua 2019 diharapkan menjadi wadah perumusan langkah ke depan yang solutif demi mempercepat pembangunan tanah Papua. “Terdapat kekhususan tanah Papua. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas telah berupaya merumuskan pendekatan pembangunan Papua yang menghargai budaya dan kearifan lokal cara baru, model pendekatan baru diperlukan untuk percepat sekaligus meningkatkan pembangunannya sehingga Papua dan Papua Barat bisa sejajar dengan provinsi lainnya,” tukas Himawan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan Konferensi Pembanguan Papua 2019 menjadi ajang sosialisasi, pemetaan isu, dan rekomendasi solusi untuk tantangan dan kendala implementasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2017 Tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Menurut Menteri Mahfud, melalui Inpres tersebut, Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada 27 kementerian dan lembaga untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
Sejalan dengan beliau, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas sekaligus Ketua Desk Papua Oktorialdi mengatakan penyelenggaraan Konferensi Pembangunan Papua 2019 membantu pemerintah dalam merumuskan terobosan baru yang tepat untuk mengakselerasi pembangunan di tanah Papua. “Bapak Presiden RI memandang perlunya cara baru, model baru, dan gaya kerja baru dalam mengelola Papua. Presiden ingin agar dalam lima tahun ke depan, Kementerian PPN/Bappenas memastikan semua yang direncanakan untuk tanah Papua dapat terlaksana dengan baik. Presiden ingin making delivered,” kata Oktorialdi.
Konferensi Pembangunan Papua 2019 dihadiri beberapa menteri, pejabat tinggi negara, akademisi, kedutaan asing, lembaga donor, NGO lokal dan internasional, serta pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten & kota se-Papua dan Papua Barat. Dalam acara ini juga diselenggarakan pameran pembangunan Papua yang menampilkan stand/booth Kementerian/Lembaga, NGO, pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, serta Papua Culture Night yang menampilkan tarian dan musik khas Papua. “Konferensi Pembangunan Papua 2019 hendak mengawal transformasi pembangunan Papua yang bersifat holistik. Fokus pemerintah akan ditujukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Papua, keterpaduan pembangunan infrastruktur, perbaikan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, serta perbaikan pengelolaan sumber daya alam dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas,” tukas Oktorialdi.