IFAD Salah Satu Mitra Kunci Indonesia yang Memastikan Keberlanjutan dan Dampak Positif Proyek Lintas Generasi
Berita Utama - Jumat, 17 Maret 2017
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P. S. Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara 2017 IFAD Portfolio Review Workshop, Kamis (16/03), di Hotel Pullman, Jakarta. Menteri Bambang sangat mengapresiasi kolaborasi antara Kantor IFAD Jakarta dan Bappenas selama satu tahun terakhir, dan mengakui peran penting IFAD bagi Indonesia.
“Sejak 1980, IFAD telah menjadi salah satu mitra kunci dalam mendukung pembangunan pedesaan dan mata pencaharian yang berkelanjutan di Indonesia. IFAD telah berhasil meningkatkan kapasitas pembiayaan dari USD 510 juta menjadi USD 1,6 miliar untuk melaksanakan 17 proyek di 27 provinsi di Indonesia,” jelas beliau.
Menteri Bambang mengatakan proyek-proyek IFAD di Indonesia berusaha untuk menjawab tantangan Indonesia dalam menghadapi pembangunan pedesaan. “Di antara 122 juta orang yang mendapatkan manfaat dari proyek IFAD di Indonesia, sebagian besar dari mereka tinggal di daerah yang sangat rentan dan geografis yang menantang,” ujar Menteri Bambang.
Untuk itu, Menteri Bambang sangat mendorong proyek-proyek yang telah berhasil dan memberikan dampak, agar dapat terus berlanjut dan direplikasi. Salah satu proyek IFAD di provinsi Sulawesi Tengah melalui Rural Empowerment and Agricultural Development (READ), adalah salah satu contoh yang baik. Sejak 2015, pemerintah telah mereplikasi model ini di daerah perbatasan, dan sekarang kita sedang mempersiapkan untuk meningkatkan proyek-proyek di enam provinsi.
Pelaksanaan proyek READ ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah harus lebih banyak terlibat untuk menjamin keberlanjutan proyek. “Saya mendorong mitra-mitra pembangunan, baik pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat sipil, maupun LSM, untuk bekerja sama dalam meningkatkan dampak investasi di Indonesia,” jelas Menteri Bambang.
Di akhir sambutannya, Menteri Bambang menceritakan kunjungan beliau tahun lalu ke salah satu desa di Provinsi Lombok Barat. Kementerian Kelautan dan Perikanan, bekerja sama dengan IFAD, melaksanakan proyek Coastal Community Development. Kini perempuan di desa tersebut memperoleh pendapatan tetap dengan membuat produk berbahan ikan dan rumput laut.
“Biasanya mereka membuang waktu dengan tidak melakukan apa-apa, sambil menunggu suami mereka kembali dari laut. Tetapi sekarang mereka dapat mengelola pendapatan mereka sendiri, dan bahkan menyimpan uang mereka di bank. Nilai dari cerita ini adalah tentang keberlanjutan. Ini panggilan bagi kita semua untuk melakukan lebih banyak upaya dalam rangka memastikan bahwa dampak positif dapat berlanjut lintas generasi dari nelayan dan petani kecil,” pungkas Menteri Bambang.