Gelar Diskusi di Batam, Bappenas Gali Gagasan Kejar Peluang Kerja Masa Depan dan Pertumbuhan Inklusif
Berita Pembangunan - Jumat, 21 Februari 2020
Diskusi publik ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi. “Batam memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pusat usaha start up digital masa depan, sesuai dengan inisiatif pemerintah Making Indonesia 4.0. Untuk sampai ke sana, penting bagi kita untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalu penciptaan iklim investasi yang kondusif dan inklusif, guna mendukung lebih banyak lagi penciptaan lapangan pekerjaan. Yang lebih utama adalah meningkatkan SDM yang kuat, agar dapat terus bersaing di tingkat nasional maupun global,” jelas beliau.
Diskusi publik di Batam ini melibatkan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, perguruan tinggi, dan mitra pembangunan untuk membahas tiga subtema pilihan, yaitu: (1) reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET) untuk pekerjaan masa depan, (2) perbaikan iklim investasi untuk penciptaan lapangan kerja, serta (3) pembinaan para pelaku usaha sosial. Subtema ini dipilih terutama mengingat posisi strategis Kota Batam sebagai salah satu jantung industri manufaktur di Indonesia. Hadir beberapa narasumber lainnya, yaitu: (1) Kepala Bidang Litbang, Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan Bapelitbangda Kota Batam Tri Wahyu Rubianto; (2) Manager Administration and General Affair Batamindo Investment Cakrawala Tjaw Hioeng, (3) Direktur Politeknik Negeri Batam Priyono Eko Sanyoto; dan (4) Founder Cinderella From Indonesia Center Lusia Kiroyan.
Selain di Batam, diskusi publik dalam rangka Road to IDF 2019 juga akan diselenggarakan di Semarang, Balikpapan, dan Sorong. Hasil pembahasan terbaik dari keempat lokasi penyelenggaraan Road to IDF 2019 juga akan diseleksi untuk ditampilkan dalam sesi khusus di IDF 2019 pada Juli mendatang. Ide inovatif dan masukan yang didapat dari diskusi publik ini menjadi masukan bagi pengembangan materi paparan untuk IDF 2019 pada 22-23 Juli mendatang, di Jakarta Convention Centre (JCC). Rumusan dan rekomendasi dari forum dua hari ini nantinya juga menjadi bahan masukan penyusunan strategi nasional yang komprehensif untuk penciptaan lapangan kerja 10 tahun ke depan.
IDF 2019 merupakan forum tingkat nasional yang mewadahi pertukaran gagasan dan pengalaman untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia dengan merangkul seluruh mitra pemerintah serta masyarakat luas. Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas dengan dukungan Pemerintah Australia, melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). Tema tahun ini diambil mengingat semakin dekatnya Indonesia dengan peluang sekaligus tantangan bonus demografi. Pemerintah memproyeksikan pada 2030, struktur populasi Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia produktif mencapai 68 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia. Hal ini artinya, pemerintah dan masyarakat harus bergiat dari sekarang dalam mempersiapkan pembangunan ekonomi yang mampu menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang produktif di masa mendatang.
IDF 2019 juga mengundang praktisi pembangunan, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menyampaikan ide atau gagasan inovatifnya terkait isu-isu pembangunan melalui Call for Submission. Masyarakat dapat mengirimkan buah pemikiran mereka dalam bentuk (1) makalah, (2) contoh inovasi atau praktik terbaik, (3) pertunjukan seni dan budaya, dan (4) blog, vlog, video, atau infografik. Pengumpulan proposal dibuka hingga 29 Maret 2019. Proposal terpilih akan berkesempatan memaparkan idenya pada IDF 2019, bersama lebih dari 200 pembicara. Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh melalui situs https://indonesiadevelopmentforum.com/2019.