Bappenas Lakukan Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019
Berita Utama - Selasa, 05 September 2017
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa Bappenas telah melakukan evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk memastikan target pembangunan tercapai yang disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan Bappenas di Komplek DPD RI Senayan Jakarta, Selasa (05/08).
Evaluasi paruh waktu dilakukan dengan mengukur capaian pemerataan pembangunan yang terjadi di Indonesia. Capaian tersebut diantaranya tingkat ketimpangan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka dan indeks pembangunan manusia (IPM). Untuk menjaga capaian pembangunan sesuai target maka dilakukan juga beberapa strategi yang dilakukan semisal pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, kestabilan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Dalam paparannya menteri Bambang menyebutkan penurunan angka ketimpangan (gini ratio) dari 0,397 di tahun 2016 menjadi 0,393 per maret 2017. Meskipun terjadi penurunan namun angkanya cenderung datar, karenanya perlu upaya lebih untuk mengatasi ketimpangan di Indonesia.
“Jika dilihat, gini ratio kita mencapai angka 0,4, sedangkan untuk tingkat kemiskinan kita mengalami keturunan, yaitu menjadi 10,64 persen. Ini merupakan lampu kuning bagi kita untuk kedepannya dapat diperhatikan kembali dan dilakukan upaya agar tidak terjadi penurunan. Dan saya berharap di tahun 2018 angka kemiskinan dapat turun paling tidak mencapai 10 persen, ”tutur Menteri Bambang.
Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan data Sakernas per Februari 2017 turun sebesar 5.33 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,50 persen. Angka pengangguran ini menjadi penting ketika Indonesia memasuki era Bonus Demografi yang diprediksi terjadi pada tahun 2025-2030. Indeks pembangunan manusia Indonesia juga mengalami kenaikan dari 69,55 di tahun 2015 menjadi 70,18 tahun 2016. “Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini bisa dikategorkan tinggi, tetapi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lain angka IPM kita masih jauh dibawah mereka yang bisa mencapai 80 persen ke atas,“ tutur Menteri Bambang.
Untuk menjaga capaian pembangunan dan memenuhi target RPJMN, menteri Bambang mengatakan bahwa pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi dengan cara menjaga daya beli masyarakat dan juga investasi. “Investasi merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga tingkat konsumsi domestik. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan dan jalan tol juga merupakan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” tegas Menteri Bambang.