Bappenas Dorong Pembangunan Inklusif Melalui Kerjasama Selatan-Selatan Dan Triangular
Berita Pembangunan - Kamis, 12 Maret 2020
Forum ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman pelaksanaan kerja sama pembangunan KSST yang inovatif serta dapat direplikasi di daerah.
Salah satu strategi memperkuat kerja sama pembangunan internasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah penguatan KSST untuk mendukung perdagangan dan investasi, serta penciptaan lingkungan yang mendukung partisipasi swasta dalam kerja sama pembangunan internasional. Dalam perkembangannya, telah banyak inovasi pelaksanaan KSST yang telah dimulai sejak pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di 1955, antara lain melalui skema Reverse Linkage antar negara anggota Islamic Development Bank yang memberikan kesempatan bagi aktor non-pemerintah dan swasta untuk terlibat dalam KSST agar dapat meningkatkan value dan memobilisasi sumber daya.
“Tantangan utama KSST saat ini adalah memastikan inklusivitas melalui partisipasi aktor nonpemerintah. Pelaksanaan KSST sebagian besar dilakukan kementerian/lembaga saja sehingga masih ada potensi pengembangan inovasi dan kemitraan dalam pembangunan di daerah dengan memperkuat koordinasi antar pembangun kepentingan di pusat dan daerah,” jelas Deputi Slamet. Terdapat empat dimensi yang mendukung upaya promosi inovasi, yaitu menumbuhkan ekosistem inovasi, memadukan pendekatan top-down dan bottom-up melalui pengembangan pengetahuan di daerah, menumbuhkan forum inovasi, serta memberikan peluang lebih luas bagi aktor dan institusi di daerah untuk berpartisipasi dalam kerja sama pembangunan internasional. Forum ini turut membahas komitmen Indonesia dalam Open Government Partnership (OGP) untuk mendorong reformasi birokasi melalui pemerintahan yang terbuka, transparan, dan akuntable agar akselerasi tujuan pembangunan melalui kolaborasi pemerintah dengan masyarakat dapat tercapai.
Forum KSST: “Inovasi dan Kemitraan KSST dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas" dihadiri lima pembicara, antara lain Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Co-Founder and Advisor Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Direktur Operasional PT Bio Farma Holding, dan Project Management Specialist IsDB Group Regional Hub Indonesia. Turut ditampilkan salah satu contoh praktik baik pelaksanaan kegiatan KSST di Desa Cikelat, Sukabumi, yaitu inovasi untuk menumbuhkan ekonomi desa melalui skema kerjasama triangular antara Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC) – Korea Facility melalui program Capacity Development for Indonesia Village Development Innovation Program. “Forum KSST ini diharapkan dapat meningkatkan pembangunan inklusif dengan mengedepankan prinsip kemitraan dalam KSST dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di Indonesia. KSST akan terus berkembang, tidak hanya kerja sama antara negara (Selatan-Selatan) atau kerja sama dengan mitra pembangunan (Triangular), tetapi dapat menjadi kerja sama multipihak atau beyond KSST,” tegas Deputi Slamet.