Publikasi Policy Paper
Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT-KESPRO) untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan permasalahan yang masih mengemuka dalam pembangunan kesehatan. Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penurunan AKI. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020- 2024, percepatan penurunan AKI masuk dalam Prioritas Pembangunan Nasional ketiga, yaitu Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, dengan target 183 per 100,000 kelahiran hidup pada 2024. Melalui kerja sama RI dan UNFPA Siklus 10, Pemerintah Pusat mendorong penerapan model Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT-Kespro) untuk Percepatan Penurunan AKI. Model ini adalah perluasan model perencanaan dan penganggaran terintegrasi KB dan Kesehatan Ibu berbasis hak yang telah dilaksanakan pada Siklus 9 dengan menambahkan beberapa komponen untuk percepatan penurunan AKI, baik dari aspek kesehatan – seperti pencegahan dan penatalaksanaan HIV, AIDS, dan IMS dan kesehatan reproduksi remaja – maupun aspek non-kesehatan seperti gender dan kesiapsiagaan bencana, termasuk Pandemi COVID-19. Guna mendukung penerapan model tersebut, Pemerintah Pusat (dalam hal ini Tim Koordinasi PPT-Kespro) menyusun Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi untuk Percepatan Penurunan AKI (Pedoman PPT-Kespro) versi kedua, sebagai penyempurnaan dari Pedoman PPT Kespro versi sebelumnya. Pedoman ini bersifat living document, yang dapat diperbaharui seiring pengalaman penggunaan dan masukan dari para pihak.
Buku Saku Sistem Perlindungan Anak
Buku Saku SPA yang merupakan esensi dari tujuh modul SPA yang sudah dikembangkan sebelumnya. Ketujuh modul tersebut meliputi: (1) Hak-Hak Anak, Perlindungan Anak, dan Sistem Perlindungan Anak; (2) Subsistem Hukum dan Kebijakan; (3) Subsistem Peradilan Anak; (4) Subsistem Kesejahteraan Anak dan Keluarga; (5) Subsistem Perubahan Perilaku Sosial; (6) Subsistem Data dan Informasi; dan (7) Penerapan SPA dalam Perencanaan dan Penganggaran Perlindungan Anak.
Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045
Dua puluh tujuh tahun lalu, Indonesia menjadi saksi penerbangan pertama pesawat N-250, Gatotkaca. Pesawat ini dirancang dan dibuat oleh talenta Indonesia. Ini adalah hasil akumulasi pengetahuan yang dibangun dari inisiasi pembangunan industri pesawat terbang di tahun 1960 di bawah kepemimpinan yang kuat oleh Bapak Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, yang terus diperkuat melalui kolaborasi dengan mitra internasional dan lokal. Kemampuan ini terus dipelihara dan kerja sama juga terus diperkuat, meskipun menghadapi tantangan yang besar dengan adanya krisis moneter, krisis keuangan global, serta pandemi COVID-19. Saat ini kita memiliki momentum untuk memperkuat industri kedirgantaraan di masa yang akan datang melalui pengembangan N219 yang dihasilkan dari kerja sama ekosistem industri kedirgantaraan yang mencakup industri pesawat terbang, industri komponen, lembaga riset dan lembaga Pendidikan, serta kementerian/ lembaga. Pengembangan N219 merupakan hal yang luar biasa karena akan menandai tipe pertama yang diproduksi dengan kandungan lokal lebih dari 40 persen. Kapasitas industri kedirgantaraan perlu terus diperkuat untuk menangani tantangan yang ada, sekaligus memanfaatkan peluang yang lebih terbuka di masa yang akan datang.
Rencana Peta Jalan Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023 - 2045
Digitalisasi telah mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat dunia dan di Indonesia. Perkembangan digitalisasi berlangsung lebih cepat sejak pandemi COVID-19 yang melanda dunia di tahun 2019. Peran digitalisasi dalam perekonomian semakin penting, dan menjadi salah satu faktor pemampu untuk meningkatkan daya saing perekonomian di suatu negara. Sektor digital diproyeksi akan terus menjadi kekuatan utama ekonomi global di masa mendatang. Di Indonesia, sektor digital diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan proyeksi nilai aktivitas ekonomi digital mencapai Rp22.513 triliun pada tahun 2045.