Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan III Tahun 2021

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas. Publikasi ini didasarkan pada data dan informasi yang sudah dipublikasikan oleh Kementerian/Lembaga, instansi internasional, asosiasi, maupun hasil dari diskusi terbatas perkembangan ekonomi yang dilakukan bersama dengan beberapa Kementerian/Lembaga, pengamat, dan praktisi ekonomi.

Publikasi triwulan III tahun 2021 ini memberikan gambaran dan analisis mengenai perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia pada triwulan III tahun 2021. Dari sisi perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2021 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, investasi, industri dalam negeri, perekonomian daerah, serta proyeksi ekonomi.

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan III Tahun 2021

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas. Publikasi ini didasarkan pada data dan informasi yang sudah dipublikasikan oleh Kementerian/Lembaga, instansi internasional, asosiasi, maupun hasil dari diskusi terbatas perkembangan ekonomi yang dilakukan bersama dengan beberapa Kementerian/Lembaga, pengamat, dan praktisi ekonomi.

Publikasi triwulan III tahun 2021 ini memberikan gambaran dan analisis mengenai perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia pada triwulan III tahun 2021. Dari sisi perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2021 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, investasi, industri dalam negeri, perekonomian daerah, serta proyeksi ekonomi.

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan September 2021

Negara di kawasan Eropa tengah menghadapi tekanan inflasi yang kian meningkat. Di sisi lain, sebagian besar negara masih menahan tingkat suku bunga acuan. ECB, BoE, dan The Fed mempertahankan suku bunga pada level terendah, masing-masing pada level 0,0 persen, 0,1 persen, dan 0,0-0,25 persen. Selain keputusan tapering The Fed, ketidakpastian keuangan global juga berpotensi dipengaruhi oleh krisis keuangan China Evergrande Group. Kondisi tersebut berdampak pada nilai tukar rupiah yang cenderung bergerak melemah pada bulan September. Sejalan dengan pelonggaran PPKM, aktivitas sektor manufaktur kembali pulih yang ditunjukkan oleh nilai PMI Manufacturing yang berada di zona ekspansif. Namun, permintaan masyarakat masih belum pulih yang ditunjukkan oleh deflasi yang terjadi pada bulan September terutama disebabkan oleh turunnya harga-harga komoditas makanan. Neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan September kembali surplus meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya akibat turunnya nilai ekspor dan impor.

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan September 2021

Negara di kawasan Eropa tengah menghadapi tekanan inflasi yang kian meningkat. Di sisi lain, sebagian besar negara masih menahan tingkat suku bunga acuan. ECB, BoE, dan The Fed mempertahankan suku bunga pada level terendah, masing-masing pada level 0,0 persen, 0,1 persen, dan 0,0-0,25 persen. Selain keputusan tapering The Fed, ketidakpastian keuangan global juga berpotensi dipengaruhi oleh krisis keuangan China Evergrande Group. Kondisi tersebut berdampak pada nilai tukar rupiah yang cenderung bergerak melemah pada bulan September. Sejalan dengan pelonggaran PPKM, aktivitas sektor manufaktur kembali pulih yang ditunjukkan oleh nilai PMI Manufacturing yang berada di zona ekspansif. Namun, permintaan masyarakat masih belum pulih yang ditunjukkan oleh deflasi yang terjadi pada bulan September terutama disebabkan oleh turunnya harga-harga komoditas makanan. Neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan September kembali surplus meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya akibat turunnya nilai ekspor dan impor.

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 30 September 2021

Update Global
PMI Manufaktur Caixin/Markit China naik menjadi 50,0 pada September dari level 49,2 bulan sebelumnya, lebih tinggi dari ekspektasi analis pada level 49,5. Kenaikan tersebut didorong oleh output produksi yang cukup mampu memenuhi permintaan seiring dengan penurunan produksi yang lebih kecil daripada kenaikan permintaan. Ekonomi China yang sempat mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19 mampu pulih dengan cepat. Namun, masih ada dampak perlambatan sektor manufaktur, kenaikan biaya produksi, kemacetan produksi, dan krisis listrik. China berada dalam permasalahan krisis listrik karena kekurangan batu bara, standar emisi yang lebih ketat, dan permintaan yang kuat dari industri, yang memicu pembatasan penggunaan listrik yang meluas. (Reuters)

Update Domestik
LPS menurunkan suku bunga penjaminan. Untuk tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah dan valuta asing di bank umum turun masing-masing 50 bps dan 25 bps menjadi 3,5 persen dan 0,25 persen. Adapun tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank perkreditan rakyat (BPR) turun 50 bps menjadi 6,0 persen. Penurunan ini mempertimbangkan beberapa hal seperti tren penurunan suku bunga penjaminan, serta perlunya memberikan dorongan bagi perbankan dalam proses pemulihan ekonomi saat ini. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 30 September 2021

Update Global
PMI Manufaktur Caixin/Markit China naik menjadi 50,0 pada September dari level 49,2 bulan sebelumnya, lebih tinggi dari ekspektasi analis pada level 49,5. Kenaikan tersebut didorong oleh output produksi yang cukup mampu memenuhi permintaan seiring dengan penurunan produksi yang lebih kecil daripada kenaikan permintaan. Ekonomi China yang sempat mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19 mampu pulih dengan cepat. Namun, masih ada dampak perlambatan sektor manufaktur, kenaikan biaya produksi, kemacetan produksi, dan krisis listrik. China berada dalam permasalahan krisis listrik karena kekurangan batu bara, standar emisi yang lebih ketat, dan permintaan yang kuat dari industri, yang memicu pembatasan penggunaan listrik yang meluas. (Reuters)

Update Domestik
LPS menurunkan suku bunga penjaminan. Untuk tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah dan valuta asing di bank umum turun masing-masing 50 bps dan 25 bps menjadi 3,5 persen dan 0,25 persen. Adapun tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank perkreditan rakyat (BPR) turun 50 bps menjadi 6,0 persen. Penurunan ini mempertimbangkan beberapa hal seperti tren penurunan suku bunga penjaminan, serta perlunya memberikan dorongan bagi perbankan dalam proses pemulihan ekonomi saat ini. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 29 September 2021

Update Global
Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller di AS meningkat pada rekor baru 19,9 persen (yoy) pada Juli 2021, menyusul kenaikan 19,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, hampir mencapai perkiraan pasar dengan kenaikan 20 persen (yoy). Ini menjadi kenaikan harga selama empat belas bulan berturut-turut. (Trading Economics)

Update Domestik
Menteri Keuangan menyatakan pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun 2022 sebesar Rp1.840 triliun. Dengan target tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk segera kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19. Krisis energi di beberapa negara yang menyebabkan harga migas dan batubara melonjak tinggi ini memberikan dampak positif terhadap postur APBN di 2021 atau 2022. (Liputan6)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 29 September 2021

Update Global
Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller di AS meningkat pada rekor baru 19,9 persen (yoy) pada Juli 2021, menyusul kenaikan 19,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, hampir mencapai perkiraan pasar dengan kenaikan 20 persen (yoy). Ini menjadi kenaikan harga selama empat belas bulan berturut-turut. (Trading Economics)

Update Domestik
Menteri Keuangan menyatakan pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun 2022 sebesar Rp1.840 triliun. Dengan target tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk segera kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19. Krisis energi di beberapa negara yang menyebabkan harga migas dan batubara melonjak tinggi ini memberikan dampak positif terhadap postur APBN di 2021 atau 2022. (Liputan6)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 28 September 2021

Update Global
Profit perusahaan industri China bulan Agustus tumbuh pada 10,1 persen (yoy) menjadi USD105 miliar, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 16,4 persen (yoy). Produksi industri tumbuh melambat pada Agustus dengan pertumbuhan paling lambat sejak Juli 2020, terbebani oleh perkembangan pandemi COVID-19 domestik, harga bahan baku yang tinggi, kampanye untuk mengurangi emisi karbon, dan kekurangan suku cadang yang terus-menerus seperti semikonduktor. (Reuters)

Update Domestik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan realisasi PEN per 27 September 2021 sebesar Rp404,24 triliun atau setara dengan 54 persen dari pagu yang sebesar Rp744,75 triliun. Dengan rincian realisasi program: kesehatan sebesar 46,8 persen dari pagu; perlindungan sosial 62,2 persen; program prioritas 51,2 persen; insentif usaha 94,0 persen; serta dukungan UMKM dan korporasi 42,0 persen. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 28 September 2021

Update Global
Profit perusahaan industri China bulan Agustus tumbuh pada 10,1 persen (yoy) menjadi USD105 miliar, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 16,4 persen (yoy). Produksi industri tumbuh melambat pada Agustus dengan pertumbuhan paling lambat sejak Juli 2020, terbebani oleh perkembangan pandemi COVID-19 domestik, harga bahan baku yang tinggi, kampanye untuk mengurangi emisi karbon, dan kekurangan suku cadang yang terus-menerus seperti semikonduktor. (Reuters)

Update Domestik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan realisasi PEN per 27 September 2021 sebesar Rp404,24 triliun atau setara dengan 54 persen dari pagu yang sebesar Rp744,75 triliun. Dengan rincian realisasi program: kesehatan sebesar 46,8 persen dari pagu; perlindungan sosial 62,2 persen; program prioritas 51,2 persen; insentif usaha 94,0 persen; serta dukungan UMKM dan korporasi 42,0 persen. (CNN)