Laporan Ekonomi Harian Tanggal 2 November 2021

Update Global
PMI Manufaktur AS IHS Markit direvisi lebih rendah menjadi 58,4 pada Oktober 2021, dari perkiraan awal 59,2 dan turun dari 60,7 September. Angka terbaru menunjukkan peningkatan dalam kesehatan sektor manufaktur AS, meskipun laju ekspansi melambat ke level terlemah selama sepuluh bulan karena peningkatan terkecil dalam tingkat produksi sejak Juli 2020 di tengah kendala kapasitas produksi, termasuk kekurangan bahan. Selain itu, besaran kenaikan pesanan baru merupakan yang paling rendah dalam 10 bulan, sementara kinerja vendor terus menurun tajam karena permasalahan di sektor transportasi dan logistik dan permintaan yang kuat untuk bahan baku. Di sisi harga, inflasi biaya input tetap berada di antara rekor tertinggi, dan inflasi biaya output mencapai puncak baru karena perusahaan terus membebankan sebagian biaya yang lebih tinggi kepada klien. Terakhir, ekspektasi output turun ke level terendah 12 bulan pada Oktober di tengah kekhawatiran mengenai inflasi dan gangguan rantai pasokan. (Trading Economics).

Update Global
Badan Pusat Statistik mencatat harga beras di penggilingan sebesar Rp9.173 per kg pada Oktober 2021, naik 0,31 persen mtm, dan turun 4,54 persen yoy. Selain itu, harga beras grosir naik 0,15 persen mtm, namun harga beras eceran turun 0,1 persen mtm. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani tercatat naik 1,32 persen mtm dan turun 4,28 persen yoy, kemudian di tingkat penggilingan naik 1,64 persen mtm dan turun 4,13 persen yoy. Untuk harga gabah kering giling (GKG), baik di tingkat petani dan penggilingan menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 0,63 persen dan 0,78 persen mtm, serta 7,21 persen dan 7,29 persen yoy. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 2 November 2021

Update Global
PMI Manufaktur AS IHS Markit direvisi lebih rendah menjadi 58,4 pada Oktober 2021, dari perkiraan awal 59,2 dan turun dari 60,7 September. Angka terbaru menunjukkan peningkatan dalam kesehatan sektor manufaktur AS, meskipun laju ekspansi melambat ke level terlemah selama sepuluh bulan karena peningkatan terkecil dalam tingkat produksi sejak Juli 2020 di tengah kendala kapasitas produksi, termasuk kekurangan bahan. Selain itu, besaran kenaikan pesanan baru merupakan yang paling rendah dalam 10 bulan, sementara kinerja vendor terus menurun tajam karena permasalahan di sektor transportasi dan logistik dan permintaan yang kuat untuk bahan baku. Di sisi harga, inflasi biaya input tetap berada di antara rekor tertinggi, dan inflasi biaya output mencapai puncak baru karena perusahaan terus membebankan sebagian biaya yang lebih tinggi kepada klien. Terakhir, ekspektasi output turun ke level terendah 12 bulan pada Oktober di tengah kekhawatiran mengenai inflasi dan gangguan rantai pasokan. (Trading Economics).

Update Global
Badan Pusat Statistik mencatat harga beras di penggilingan sebesar Rp9.173 per kg pada Oktober 2021, naik 0,31 persen mtm, dan turun 4,54 persen yoy. Selain itu, harga beras grosir naik 0,15 persen mtm, namun harga beras eceran turun 0,1 persen mtm. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani tercatat naik 1,32 persen mtm dan turun 4,28 persen yoy, kemudian di tingkat penggilingan naik 1,64 persen mtm dan turun 4,13 persen yoy. Untuk harga gabah kering giling (GKG), baik di tingkat petani dan penggilingan menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 0,63 persen dan 0,78 persen mtm, serta 7,21 persen dan 7,29 persen yoy. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 1 November 2021

Update Global
Pertumbuhan manufaktur Cina melampaui perkiraan. PMI Manufaktur Caixin China pada Oktober 2021 mencapai 50,6, angka tertinggi dalam empat bulan dan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya pada level 50,0. Hal ini dipicu pemulihan permintaan domestik dengan sub-indeks jumlah permintaan baru mencapai angka tertinggi sejak Juni. Tetapi, krisis listrik dan kenaikan biaya memperlambat output, sementara ekspor dan penyerapan tenaga kerja turun dalam tiga hari beruntun. (Trading Economics)

Update Domestik
INA-Investor Logistik Dubai melakukan investasi sebesar Rp106,5 T. Lembaga pengelola dana abadi (Sovereign Wealth Fund) Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA), meneken kerja sama kemitraan jangka panjang senilai US$7,5 miliar atau setara Rp106,5 triliun (kurs Rp14.200) dengan Dubai Ports World. DP World akan membawa teknologi kelas dunia untuk pengembangan terminal baru dan aset kepelabuhanan lainnya di Indonesia. Diharapkan kerja sama akan menciptakan efisiensi transportasi laut serta meningkatkan lalu lintas antarpulau dan internasional. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 1 November 2021

Update Global
Pertumbuhan manufaktur Cina melampaui perkiraan. PMI Manufaktur Caixin China pada Oktober 2021 mencapai 50,6, angka tertinggi dalam empat bulan dan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya pada level 50,0. Hal ini dipicu pemulihan permintaan domestik dengan sub-indeks jumlah permintaan baru mencapai angka tertinggi sejak Juni. Tetapi, krisis listrik dan kenaikan biaya memperlambat output, sementara ekspor dan penyerapan tenaga kerja turun dalam tiga hari beruntun. (Trading Economics)

Update Domestik
INA-Investor Logistik Dubai melakukan investasi sebesar Rp106,5 T. Lembaga pengelola dana abadi (Sovereign Wealth Fund) Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA), meneken kerja sama kemitraan jangka panjang senilai US$7,5 miliar atau setara Rp106,5 triliun (kurs Rp14.200) dengan Dubai Ports World. DP World akan membawa teknologi kelas dunia untuk pengembangan terminal baru dan aset kepelabuhanan lainnya di Indonesia. Diharapkan kerja sama akan menciptakan efisiensi transportasi laut serta meningkatkan lalu lintas antarpulau dan internasional. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian 29 Oktober 2021

Update Global
PDB AS tumbuh 2,0 persen (qoq) pada triwulan III-2021, menurun tajam dari pertumbuhan 6,7 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya dan di bawah perkiraan pasar sebesar 2,7 persen (qoq). Perlambatan pemulihan ekonomi dipicu pengurangan secara bertahap stimulus yang diberikan pemerintah serta lonjakan kasus COVID-19 dan kendala pasokan global yang membebani konsumsi dan produksi. Konsumsi masyarakat tumbuh 1,6 persen (qoq), turun tajam dari 12,0 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya. Investasi non-perumahan tumbuh 1,8 persen (qoq), sementara investasi perumahan terkontraksi sebesar 7,7 persen (qoq). (Trading Economics)

Update Domestik
Penanaman modal asing (PMA) pada triwulan III-2021 turun 11,0 persen (qoq) dan 2,7 persen (yoy). Sebaliknya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 6,8 persen (qoq) dan 10,3 persen (yoy). Selain dampak lonjakan kasus COVID-19 terutama varian Delta pada triwulan III-2021, iklim investasi yang belum sejalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan (environmental, social, governance/ESG) juga bisa menghalangi minat investor menanamkan modal di Indonesia. Prinsip investasi berkelanjutan semakin kuat dianut investor dari sejumlah negara. (Kompas)

Laporan Ekonomi Harian 29 Oktober 2021

Update Global
PDB AS tumbuh 2,0 persen (qoq) pada triwulan III-2021, menurun tajam dari pertumbuhan 6,7 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya dan di bawah perkiraan pasar sebesar 2,7 persen (qoq). Perlambatan pemulihan ekonomi dipicu pengurangan secara bertahap stimulus yang diberikan pemerintah serta lonjakan kasus COVID-19 dan kendala pasokan global yang membebani konsumsi dan produksi. Konsumsi masyarakat tumbuh 1,6 persen (qoq), turun tajam dari 12,0 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya. Investasi non-perumahan tumbuh 1,8 persen (qoq), sementara investasi perumahan terkontraksi sebesar 7,7 persen (qoq). (Trading Economics)

Update Domestik
Penanaman modal asing (PMA) pada triwulan III-2021 turun 11,0 persen (qoq) dan 2,7 persen (yoy). Sebaliknya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 6,8 persen (qoq) dan 10,3 persen (yoy). Selain dampak lonjakan kasus COVID-19 terutama varian Delta pada triwulan III-2021, iklim investasi yang belum sejalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan (environmental, social, governance/ESG) juga bisa menghalangi minat investor menanamkan modal di Indonesia. Prinsip investasi berkelanjutan semakin kuat dianut investor dari sejumlah negara. (Kompas)

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan Oktober 2021

Sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi global, permintaan terus mengalami peningkatan. Namun, peningkatan produksi belum mampu mengimbangi kecepatan pertumbuhan permintaan. Selain itu, gangguan rantai pasok terus berlanjut yang menyebabkan inflasi di berbagai negara, terutama negara-negara utama. Harga komoditas energi menjadi salah satu yang mengalami lonjakan harga tertinggi pada bulan Oktober. Di sisi lain, kondisi tersebut mendorong kinerja neraca perdagangan barang Indonesia yang kembali surplus untuk yang ke-18 kali secara berturut-turut. Kinerja ekspor Indonesia masih kuat sementara impor cenderung tertahan sejalan dengan penurunan impor barang konsumsi. Sementara impor barang modal dan bahan baku masih tumbuh seiring dengan aktivitas industri yang ekspansif. Kondisi ekonomi domestik pada bulan Oktober semakin membaik seiring pelonggaran PPKM dan peningkatan mobilitas. Inflasi MtM kembali tumbuh meskipun masih cenderung rendah. Nilai tukar rupiah juga menguat dibandingkan posisi akhir bulan lalu.

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan Oktober 2021

Sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi global, permintaan terus mengalami peningkatan. Namun, peningkatan produksi belum mampu mengimbangi kecepatan pertumbuhan permintaan. Selain itu, gangguan rantai pasok terus berlanjut yang menyebabkan inflasi di berbagai negara, terutama negara-negara utama. Harga komoditas energi menjadi salah satu yang mengalami lonjakan harga tertinggi pada bulan Oktober. Di sisi lain, kondisi tersebut mendorong kinerja neraca perdagangan barang Indonesia yang kembali surplus untuk yang ke-18 kali secara berturut-turut. Kinerja ekspor Indonesia masih kuat sementara impor cenderung tertahan sejalan dengan penurunan impor barang konsumsi. Sementara impor barang modal dan bahan baku masih tumbuh seiring dengan aktivitas industri yang ekspansif. Kondisi ekonomi domestik pada bulan Oktober semakin membaik seiring pelonggaran PPKM dan peningkatan mobilitas. Inflasi MtM kembali tumbuh meskipun masih cenderung rendah. Nilai tukar rupiah juga menguat dibandingkan posisi akhir bulan lalu.

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 26 Oktober 2021

Update Global
Ekonomi Korea Selatan naik 4,0 persen (yoy) pada triwulan III-2021, melambat dari ekspansi 6,0 persen (yoy) pada periode sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dari konsensus pasar pada pertumbuhan 4,2 persen (yoy). Konsumsi masyarakat dan investasi tumbuh masing-masing 3,2 persen (yoy) dan 1,8 persen (yoy), melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya dipicu oleh kenaikan kasus COVID-19 terutama varian Delta. Di sisi lain, belanja pemerintah tumbuh 6,3 persen (yoy). Ekspor tumbuh 6,9 persen (yoy), turun tajam dari pertumbuhan 22,4 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Sementara impor tumbuh 6,7 persen (yoy). Pada basis triwulanan, PDB Korea Selatan tumbuh 0,3 persen (qoq), setelah tumbuh 0,8 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya. (Trading Economics)

Update Domestik
Realisasi insentif pajak yang telah dimanfaatkan oleh Wajib Pajak (WP) hingga pertengahan Oktober 2021 sebesar Rp 60,57 triliun. Insentif ini diberikan di tengah pandemi COVID-19. Insentif untuk dunia usaha yang telah dimanfaatkan sebesar Rp 57,81 triliun. Penerimaan pajak naik 13,2 persen menjadi Rp 850,1 triliun hingga September 2021. Kenaikan pajak sejalan dengan pemulihan sejumlah sektor ekonomi. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 26 Oktober 2021

Update Global
Ekonomi Korea Selatan naik 4,0 persen (yoy) pada triwulan III-2021, melambat dari ekspansi 6,0 persen (yoy) pada periode sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dari konsensus pasar pada pertumbuhan 4,2 persen (yoy). Konsumsi masyarakat dan investasi tumbuh masing-masing 3,2 persen (yoy) dan 1,8 persen (yoy), melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya dipicu oleh kenaikan kasus COVID-19 terutama varian Delta. Di sisi lain, belanja pemerintah tumbuh 6,3 persen (yoy). Ekspor tumbuh 6,9 persen (yoy), turun tajam dari pertumbuhan 22,4 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Sementara impor tumbuh 6,7 persen (yoy). Pada basis triwulanan, PDB Korea Selatan tumbuh 0,3 persen (qoq), setelah tumbuh 0,8 persen (qoq) pada triwulan sebelumnya. (Trading Economics)

Update Domestik
Realisasi insentif pajak yang telah dimanfaatkan oleh Wajib Pajak (WP) hingga pertengahan Oktober 2021 sebesar Rp 60,57 triliun. Insentif ini diberikan di tengah pandemi COVID-19. Insentif untuk dunia usaha yang telah dimanfaatkan sebesar Rp 57,81 triliun. Penerimaan pajak naik 13,2 persen menjadi Rp 850,1 triliun hingga September 2021. Kenaikan pajak sejalan dengan pemulihan sejumlah sektor ekonomi. (CNN)