Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan Juli 2021
PPKM Darurat yang diberlakukan sepanjang bulan Juli menurunkan aktivitas masyarakat di luar rumah, kecuali di tempat belanja kebutuhan sehari-hari. Kebijakan tersebut juga berdampak pada kinerja manufaktur yang kembali terkontraksi, penjualan mobil turun, dan deflasi pada kelompok transportasi. Sementara itu, kinerja ekspor dan impor mengalami penurunan meskipun neraca perdagangan masih surplus. Cadangan devisa secara nominal mengalami peningkatan namun jika dikonversi dalam impor dan pembayaran utang, posisinya turun menjadi 8,6 bulan impor. Sejalan dengan kondisi tersebut serta peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun 2021 mengalami koreksi ke bawah. Sementara itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021 rebound 7,1 persen (YoY) yang dipengaruhi oleh low base effect.