Menuju Peringatan Sumpah Pemuda, Bappenas Luncurkan IPP 2019 dan Laporan TPN Pemuda dan Remaja
Siaran Pers - Minggu, 25 Oktober 2020
JAKARTA – Untuk memperingati 92 tahun Sumpah Pemuda, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan peluncuran dua dokumen kepemudaan dalam Dialog Nasional Pemuda “Merajut Momentum dan Asa Pemuda, Menciptakan Perubahan di Indonesia” yang digelar secara virtual, Senin (26/10). Dialog ini juga melibatkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta sejumlah kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra pembangunan, akademisi, praktisi, maupun organisasi/komunitas pemuda. “Bappenas meluncurkan Laporan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2019 dan Laporan Tujuan Pembangunan Nasional (TPN) Pemuda dan Remaja. Kami juga menggelar Dialog Nasional Pemuda “Merajut Momentum dan Asa Pemuda, Menciptakan Perubahan di Indonesia” pada 26 Oktober 2020 sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda dan sekaligus memaparkan rancangan Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda dan SDGs Youth Hub, situs untuk menjaring aspirasi SDGs dari para pemuda,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Spirit pembangunan pemuda yang bersifat cross cutting issue menurut Menko PMK, Muhadjir Effendy, ditandai dengan lahirnya Perpres Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mendukung pentingnya IPP dan TPB Pemuda dan Remaja Tahun 2015-2019 sebagai indikator pembangunan pemuda.
Pembangunan pemuda menjadi salah satu agenda strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Untuk memastikan capaian yang optimal dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, ditetapkan sejumlah indikator capaian dalam RPJMN 2020-2024, di antaranya Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang ditargetkan mencapai 57,67 pada 2024. Adapun arah kebijakan dan strategi peningkatan kualitas pemuda terbagi atas tiga fokus utama. Pertama, penguatan kapasitas kelembagaan, koordinasi strategis lintas pemangku kepentingan, serta pengembangan peran dunia usaha dan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan kepemudaan yang terintegrasi, termasuk memfasilitasi ruang-ruang kreasi positif bagi pemuda. Kedua, peningkatan partisipasi aktif sosial dan politik pemuda, di antaranya melalui peran pemuda di forum internasional, pertukaran pemuda, dan keikutsertaan dalam pelestarian lingkungan. Ketiga, pencegahan perilaku berisiko pada pemuda, termasuk pencegahan atas bahaya kekerasan, bullying atau perundungan, penyalahgunaan Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual.
“Pemuda adalah aktor potensial yang sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional. RPJMN 2020-2024 menempatkan pembangunan pemuda sebagai bagian dari kerangka pembangunan manusia berkualitas dan berdaya saing yang ditujukan untuk menciptakan manusia yang sehat, cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil dan bermartabat. Upaya ini dilakukan dengan penyediaan layanan dasar dan perlindungan sosial yang berkualitas, peningkatan produktivitas, dan pengembangan karakter,” imbuh Menteri Suharso. Di sisi lain, dalam rangka mendukung komitmen global pemerintah Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas didukung program Kerjasama RI-UNFPA secara khusus menerbitkan Laporan TPB Pemuda dan Remaja Tahun 2015-2019. Laporan ini bertujuan untuk memetakan berbagai capaian Tujuan TPB atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang terpilah untuk kelompok pemuda dan remaja dalam beberapa area tematik TPB yang selaras dengan kebijakan nasional di Indonesia. Melalui laporan ini, kita dapat mengamati secara mendalam aspek pembangunan pemuda mana yang masih perlu ditingkatkan, dan aspek mana yang telah berjalan dengan baik di area tematik tertentu. Laporan ini menyajikan capaian 13 dari 17 tujuan atau 52 indikator utama yang berkaitan erat dengan pemuda dan remaja Indonesia.
Dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan pembangunan pemuda dan mendorong komitmen bersama untuk berinvestasi pada pemuda, dimulai dengan memastikan partisipasi produktif pemuda dalam berbagai program pembangunan berkelanjutan. Pembangunan pemuda merupakan agenda strategis untuk Indonesia dalam rangka menyongsong puncak bonus demografi pada 2025-2030, di mana pemuda memiliki peran penting sebagai kelompok usia produktif. Pembangunan kualitas pemuda akan menentukan apakah bonus demografi akan mendukung percepatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia atau sebaliknya. “Capaian pembangunan kepemudaan yang telah diraih tentunya patut disyukuri. Namun, kita juga perlu terus memberi perhatian agar dapat meningkatkan capaian indikator pemuda. Semua usaha ini membutuhkan intervensi kebijakan dan keterlibatan para pemangku kepentingan yang luas baik di tingkat nasional dan daerah. Dalam intervensi dan keterlibatan pemangku kepentingan ini, selalu penting untuk menempatkan pemuda sebagai subyek dan aktor utama. Pemuda harus senantiasa memainkan peran bagi diri dan bangsanya, untuk saat ini dan untuk masa depan nanti,” ujar Menteri Suharso.
Acara dimulai dengan pemaparan hasil capaian IPP 2019 serta SDGs Pemuda dan Remaja oleh Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik yang diwakili oleh Statistisi Utama Adi Lumaksono, diikuti talkshow dengan narasumber Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas yang diwakili oleh Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Representative UNFPA Indonesia, serta para praktisi yang telah terlibat dalam pembangunan pemuda. Menariknya, acara ini juga menampilkan sesi paralel dengan 15 perwakilan komunitas pemuda yang hadir dalam 5 sesi paralel untuk memaparkan berbagai upaya nyata yang telah dilakukan dalam mendorong capaian IPP dan SDGs. Dipandu Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Sesi 1 dialog membahas tema pendidikan dengan menghadirkan pembicara dari Semua Murid Semua Guru, Save Street Children, dan Indonesia Mengajar.
Pada sesi 2, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan memandu diskusi dengan tema kesehatan dan kesejahteraan dengan pembicara tabu.id, FCTC Indonesia, dan UNALA. Di sesi ketiga, Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora memandu diskusi bersama Ziliun, Youth Co:Lab Indonesia, dan Emancipate Indonesia membahas lapangan dan kesempatan kerja. Tema partisipasi dan kepemimpinan pada sesi 4 didiskusikan bersama Merial Institute, Gerkatin Kepemudaan (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia), Think Policy Society dan dipandu oleh Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Di sesi 5, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian PPN/Bappenas secara khusus memandu tema gender dan diskriminasi bersama Aliansi Satu Visi, Kalis Mardiasih, dan Girl in Tech Indonesia.