Inisiasi Indonesia Geopark Youth Forum, Bappenas Libatkan Pemuda dalam Pengelolaan Taman Bumi
Siaran Pers - Sabtu, 13 Februari 2021
Kementerian PPN/Bappenas menginisiasi pembentukan Indonesia Geopark Youth Forum, wadah bagi anak muda untuk menjadi aktor perubahan dengan berkontribusi untuk mengembangkan geopark hingga menguraikan ide untuk kerangka kerja strategis United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark 2021-2025 dan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan Taman Bumi (Geopark) 2021-2025. Geopark adalah satu kesatuan kawasan yang memiliki situs dan bentang alam yang memiliki nilai kekhasan geologis internasional, dengan konsep pengelolaan yang holistik terkait konsep perlindungan, pembelajaran, dan pembangunan yang berkesinambungan. Per Februari 2021, Indonesia memiliki 5 geopark yang menyandang status UNESCO Global Geopark (UGG), 14 geopark nasional, hingga 80 warisan geologi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi geopark.
Keterlibatan pemuda dalam pengelolaan geopark atau taman bumi diharapkan dapat berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, mengingat Survei Angkat Kerja Nasional 2019 menunjukkan 75 persen pengangguran adalah kaum muda terdidik yang berasal dari lulusan SMK dan perguruan tinggi. “Untuk itu, ketertarikan dan keterikatan kaum muda terhadap teknologi, informasi dan digitalisasi, termasuk digitalisasi ekonomi dapat dijadikan modal untuk mengoptimalkan potensi geopark Indonesia. Pemuda harus jeli dalam menangkap peluang tersebut. Diprediksi pada 2025, share Indonesia dalam ekonomi digital adalah yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi sebesar USD 133 miliar,” ungkap Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Himawan Hariyoga dalam Webinar Geopark Action Plan Series #3: Penguatan Peran Generasi Muda dalam Pengembangan Geopark, Jumat (12/2).
Untuk menghimpun ide dan gagasan pemuda dari seluruh Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas membentuk Indonesia Geopark Youth Forum atau IGYF yang akan mewakili Indonesia dalam The 1st UNESCO Global Geoparks Youth Forum di Jeju Island, Korea Selatan, September 2021 mendatang. Inisiasi IGYF sejalan dengan program UNESCO, di mana setiap geopark yang berstatus UGG harus memiliki forum pemuda untuk menyuarakan aspirasi pemuda agar dapat terlibat lebih konkret, menjadi aktor perubahan, serta berkontribusi pada kerangka kerja strategis UGG untuk perlindungan warisan, mitigasi bahaya alam, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. “Sesuai Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 15 Tahun 2020, RAN Pengembangan Taman Bumi (Geopark) 2021-2025 mengamanatkan 24 jenis kegiatan yang menggambarkan perlunya penguatan peran pemuda dalam pengembangan geopark, salah satunya dengan membentuk Indonesia Geopark Youth Forum,” tutur Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto.
Pemuda adalah salah satu stakeholder penting dalam upaya pengembangan geopark melalui tiga pilar, yaitu konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Pemuda menjadi aktor sekaligus beneficiaries yang mendapat keuntungan dari pengelolaan geopark yang berkelanjutan. Pelibatan pemuda dalam pengembangan geopark difokuskan pada tujuh bidang prioritas, yaitu pariwisata, home decoration, kuliner, pertanian/perkebunan, fashion, industri/jasa kreatif, dan perikanan. Sesmen/Sestama Himawan menegaskan pentingnya pelestarian warisan geologi (geoheritage) tersebut untuk kemakmuran rakyat agar kondisinya tetap terjaga saat diwariskan kepada generasi penerus. “Pelibatan pemuda dalam tujuh bidang prioritas tersebut harus tetap memperhatikan tiga pilar, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal. Ketiganya harus saling mendukung, harus seimbang,” tuturnya.
Peran pemuda secara aktif akan mendukung 11 Tujuan TPB/SDGs yang bermanfaat untuk 5P: Planet, People, Prosperity, Peace, dan Partnership. Dalam kerangka TPB/SDGs, paradigma pembangunan sumber daya alam harus diubah dari pemanfaatan langsung (ekstraktif) menuju upaya peningkatan nilai tambah sumber daya alam sebagai modal pembangunan. “Caranya, dengan melindungi geopark sebagai warisan atau geoheritage melalui aspek interaksi sosial budaya, ekonomi berkelanjutan dan pelestarian lingkungan sehingga geoheritage tetap terjaga, masyarakat terjaga, ekonomi dapat ditingkatkan, dan diharapkan akan mampu memberikan impact yang lebih bagus lagi kepada lokal,” jelas Deputi Arifin.
Pemuda juga diharapkan berkontribusi untuk semakin menjadikan geopark sebagai destinasi wisata yang mendorong pemulihan ekonomi dan menjadi multiplier effect terhadap sektor yang lain. “Pendekatan terintegrasi untuk promosi geopark dan kepatuhan pada protokol kesehatan menjadi dua poin yang tidak terpisahkan. Pemenuhan protokol kesehatan serta pelatihan pekerja pariwisata menjadi syarat dibukanya hotel, restoran, dan kafe. Digital transformation dan touchless solution perlu diakselerasi untuk physical distancing, serta insentif fiskal perlu dilakukan selama beberapa bulan hingga wisata mulai kembali normal,” pungkas Deputi Arifin.
Sesmen/Sestama Himawan menyebut pemuda harus terlibat dalam pengelolaan geopark yang inklusif dan berkelanjutan, yang menjadi contoh nyata sinergi pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. “Ada tiga strategi untuk mewujudkan geopark menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Pertama, positioning. Bagaimana mengetahui posisi saat ini dan menentukan target posisi yang diinginkan, baik secara lokal, regional, maupun global. Kedua, diferensiasi. Terkait bagaimana mengidentifikasi kekhasan atau keunikan yang bisa digunakan sebagai unggulan yang diperkuat. Ketiga, branding. Terkait strategi menciptakan narasi yang menarik dan mengemasnya dengan baik dalam suatu brand yang tepat dan mempromosikannya dengan strategi yang jitu,” tandasnya.