Sumatra Utara Menuju Hilirisasi Industri dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Langkah tersebut sekaligus membuat Sumut tidak lagi bergantung pada komoditas primer serta dapat memperbesar keuntungan dari olahan hasil pertanian dan perkebunan. Transformasi ke industri hilir dari sektor perkebunan dan pertanian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha rakyat.

“Perekonomian Sumatra Utara memiliki potensi yang besar sehingga perlu percepatan transformasi dari perekonomian berbasis komoditas primer ke arah hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar. Bahkan dengan potensi bahan baku, lokasi dan keunggulan aglomerasinya, Sumatra Utara berpotensi menjadi pusat industrialisasi di wilayah Sumatra,” ujar Menteri Suharso pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbangprov) Sumatra Utara dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021, Kamis (23/4).

Menteri Suharso juga mendorong pengembangan industri pariwisata strategis yang tidak hanya menumbuhkan perekonomian, tetapi juga membuka lapangan kerja berkualitas, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat kemiskinan. Untuk itu, Sumut perlu meningkatkan keterampilan SDM untuk mendukung transformasi industri. Isu penting lainnya yang menjadi fokus di 2021 adalah peningkatan kualitas pendidikan menengah vokasional untuk menambah keterampilan dan kesiapan kerja serta isu kesehatan. Sumut dapat fokus pada peningkatan cakupan imunisasi dasar bagi anak usia 1–2 tahun yang saat ini relatif rendah, mengingat investasi kesehatan sejak usia anak/balita dapat mempengaruhi kualitas SDM di masa mendatang. “Oleh karena itu, akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan di Sumatra Utara perlu ditingkatkan secara merata,” tutur Menteri Suharso.

Per 21 April 2020, secara akumulatif, Sumut menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di Pulau Sumatra, setelah Provinsi Sumatra Selatan. Risiko penularan Covid-19 di Sumut pun termasuk kategori ‘tinggi’. Untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Sumut harus memantau pembatasan sosial secara ketat, memperkuat ketahanan dan sistem kesehatan daerah, serta kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam mengembangkan ekonomi lokal dan dana desa, juga realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan menyediakan insentif untuk menjaga ekonomi lokal untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. “Keberhasilan kita mengatasi penyebaran virus ini akan menjadi kunci bagi pemulihan sosial ekonomi wilayah Sumatera Utara,” imbuh Menteri Suharso.

Kementerian PPN/Bappenas memprediksi, dengan penanganan pandemi Covid-19 secara cepat dan tepat, perekonomian Sumut diperkirakan dapat bangkit pada 2021. Pertumbuhan ekonomi Sumut akan tumbuh di rentang 4,6-5,7 persen pada 2021 diiringi dengan penambahan lapangan kerja baru sehingga tingkat pengangguran terbuka menjadi 7,3 persen dan tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi 8,9 persen pada 2021. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia ditargetkan dapat meningkat menjadi 72,81 dan tingkat kesenjangan dapat diturunkan menjadi 0,32.

1415