Pengajian Pra Ramadhan 1439 H Tingkatkan Kualitas Kepribadian dan Kinerja Pegawai
Berita Pembangunan - Selasa, 15 Mei 2018
Muljana, pada Selasa (15/5). Acara ini dihadiri oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, serta seluruh keluarga besar Kementerian PPN/Bappenas.
Ketua Korpri Bappenas Thohir Afandi mengatakan acara Pengajian Pra Ramadhan adalah dalam rangka untuk menyiapkan kerohanian untuk menghadapi bulan suci Ramadhan. Beliau juga menyebutkan beberapa kegiatan yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan berlangsung, seperti kegiatan kultum menjelang buka puasa dan setelah sholat Dzuhur, pelatihan keterampilan sosial yang pada bulan Ramadhan ini adalah pelatihan menjadi khotib, bakti sosial, peringatan Nuzulul Qur’an, serta mudik bersama.
“Acara Ramadhan ini ditujukan untuk pembinaan mental spritual pegawai yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kualitas kepribadian pegawai. Harapan akhirnya adalah dengan meningkatnya kualitas kepribadian pegawai tentu akan berdampak pada kinerja pegawai. Dan mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dimanfaatkan oleh semua pegawai,” tutur Thohir Afandi.
Inspektur Utama Bappenas Roni Dwi Susanto menyebutkan acara ini merupakan hal baik yang perlu dilaksanakan secara rutin oleh Bappenas saat menjelang bulan Ramadhan. Dalam sambutannya, beliau menambahkan bahwa Ramadhan merupakan bulan baik bagi umat Muslim dan diperuntukkan bagi orang-orang beriman yang merasakan suka cita saat menyambutnya.
“Maka melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menjadi bekal untuk kita semua agar taqwa kita semakin meningkat di akhir Ramadhan, memasukinya dengan ilmu, saat Ramadhan berlangsung didalamnya dipenuhi dengan ilmu, dan saat selesai bulan Ramadhan kita menjadi seseorang yang lebih bertaqwa,” ungkap Roni Dwi Susanto.
Acara diisi dengan kultum mengenai menggali nilai-nilai Ramadhan dalam Mewujudka Islam yang Rahmatan Lil Alamin oleh Ustad K.H. Masdar Farid Mas’udi. Dalam kultum yang disampaikan beliau menjelaskan bahwa 99 Nama Allah (Asmaul Husna) adalah pintu masuk bagi umat manusia untuk memfasilitasi semua kebutuhan manusia. Sebagai contoh, jika seseorang ingin memiliki ilmu yang istimewa, maka panggilah nama Allah dengan sebutan Al-Aliim (Maha Mengetahui/Memiliki Ilmu).
“Semua nama-nama Allah yang 99 itu banyak sekali itu adalah pintu-pintu kita untuk memohon pertolonganNya sesuai dengan apa yang sedang kita butuhkan, jadi itu fasilitas yang sangat luar biasa,” ujar KH. Masdar Farid Mas’udi.