Menteri Rachmat Bahas Postur APBN dan Kebijakan Fiskal Bersama Perencana Ahli Utama

Dalam diskusi “Coffee Morning” dengan Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas”, Selasa (7/1), Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy membahas postur APBN dan kebijakan fiskal, sekaligus memberikan pandangan strategis terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menteri Rachmat menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien, produktif, dan berkelanjutan. “Pendapatan negara terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi, namun kita harus tetap memastikan defisit anggaran terkendali di bawah 3 persen. Ini menunjukkan komitmen kita untuk menjaga kestabilan fiskal,” ungkap Menteri Rachmat Pambudy.

Para Perencana Ahli Utama sepakat menggarisbawahi pentingnya memperbaiki keseimbangan primer, yang saat ini masih dalam kondisi defisit. Keseimbangan primer adalah indikator penting untuk menunjukkan kemampuan negara dalam memenuhi pengeluaran tanpa bergantung pada utang. Dalam konteks sistem pembiayaan, memanfaatkan peluang yang ada dinilai mampu meminimalkan kesalahan pengelolaan defisit. Hal ini menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan dan kestabilan ekonomi negara.

Lebih lanjut, Menteri Rachmat Pambudy menyoroti perlunya pendekatan strategis dalam merancang kebijakan ekonomi, belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Cina, yang berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dengan strategi yang jelas dan terukur. Diskusi juga membahas pentingnya penguatan di berbagai sektor, termasuk keuangan, informasi, dan hukum. “Ke depan, urusan keuangan, informasi, dan hukum harus didukung oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Aspek makro dan mikro dalam keuangan juga memerlukan sinergi dengan penguatan hukum dan informasi,” ungkap Menteri Rachmat Pambudy.

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan yang mampu menjaga keberlanjutan pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.