Industri Pariwisata Jadi Kunci Ekonomi Bangka Belitung Pasca Pandemi Covid-19

 Hal ini disampaikan Menteri Suharso dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbangprov) Bangka Belitung dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021, Senin (20/4). “Perekonomian Bangka Belitung tengah mengalami transformasi, bergeser dari perekonomian berbasis pertambangan ke arah perekonomian yang didorong industri pariwisata. Proses hilirisasi industri juga mulai berkembang seiring dengan bertumbuhnya Kawasan Industri yang mengolah pasir silika dan timah,” ujar Menteri Suharso dalam sambutannya.

Bangka Belitung juga perlu mempercepat pembangunan SDM, khususnya di bidang pendidikan agar permintaan dan penawaran pasar kerja lokal dapat berjalan dengan baik. Sampai saat ini, profil pendidikan angkatan kerja Bangka Belitung masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar dan industri jasa. Menteri Suharso menegaskan, fokus utama yang perlu ditangani adalah peningkatan partisipasi sekolah di tingkat menengah yang tertinggal dibandingkan wilayah Sumatra lainnya dan pemerataan proses belajar antara kabupaten/kota. Pembaharuan kurikulum di balai latihan kerja dan pendidikan vokasional juga perlu didorong sehingga keterampilan kerja masyarakat dapat meningkat. “Dengan arah ini, masyarakat lokal dapat berpartisipasi aktif dan menerima manfaat optimal dari transformasi industrialisasi di Sumatera umumnya, dan Bangka Belitung khususnya,” imbuh Menteri Suharso.

Selain memperkuat ketahanan dan kesiapan sistem kesehatan daerah, Kementerian PPN/Bappenas juga mendorong penguatan kapasitas pemerintah daerah dan desa untuk mengembangkan ekonomi lokal dan pengelolaan dana desa. Terlebih, untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sampai saat ini, kasus terkonfirmasi positif di Bangka Belitung relatif rendah dibanding dengan provinsi lain di wilayah barat. Risiko penularannya pun termasuk dalam kategori sedang.

Dengan adanya potensi saat yang dimiliki Bangka Belitung saat ini, perekonomian Bangka Belitung diharapkan mampu bangkit kembali, meski pandemi berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Dengan peran aktif pemerintah daerah dalam pengendalian penyebaran Covid-19, penguatan jaring pengaman sosial, maupun refocusing anggaran APBD, perekonomian Bangka Belitung dapat pulih secara cepat dan ditargetkan dapat tumbuh sebesar 3,42 persen di 2021. Tidak hanya itu, Menteri Suharso juga optimistis pertumbuhan di daerah ini dapat diiringi dengan meningkatkan jumlah lapangan kerja baru. “Pertumbuhan tersebut akan diiringi dengan penyediaan lapangan kerja baru sehingga tingkat pengangguran diperkirakan pada kisaran 5,5 persen dan tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi sekitar 4,1 persen. Indeks Pembangunan Manusia di Bangka Belitung diharapkan meningkatkan menjadi 72,73, sementara tingkat kesenjangan antar kelompok di Bangka Belitung kami harapkan dapat menurun pada level 0,27,” pungkas beliau.