Indonesia-AS Dukung Reformasi Pengelolaan Sampah Nasional, Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dan Keberlanjutan Lingkungan

Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat berkomitmen melaksanakan reformasi pengelolaan sampah melalui program USAID Sustainable Municipal Solid Waste Management and Partnership (SELARAS) di Jakarta, Selasa (9/7). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 mengamanatkan reformasi pengelolaan sampah terpadu dari hulu ke hilir guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi kerusakan lingkungan, dan berkontribusi pada masa depan berkelanjutan. “Rekayasa sosial positif untuk mendorong perilaku dan kebiasaan pemilahan dan pengurangan sampah akan membantu Indonesia menuju ekonomi sirkular untuk mewujudkan kelestarian lingkungan,” urai Deputi Bidang Sarana Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan timbulan sampah di Indonesia sekitar 36 juta ton sepanjang 2022, sekaligus tertinggi dalam empat tahun terakhir. Hanya 15 persen dari sampah tersebut yang diolah dan 13 persen yang didaur ulang. Ditambah dengan peningkatan polusi plastik yang diperkirakan 620 ribu ton limbah plastik masuk ke saluran dan badan air yang berakhir di laut.

USAID SELARAS dirancang untuk mengurangi sumber polusi plastik laut dari daratan dan metana, unsur utama GRK, dengan mendukung sistem pengelolaan sampah dan daur ulang yang berkelanjutan dan terintegrasi. Reformasi pengelolaan sampah tidak hanya penting untuk lingkungan hidup, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat. “USAID akan bermitra dengan lembaga dan pemangku kepentingan utama untuk memperkuat tata kelola, memperluas layanan sampah, meningkatkan pasar sampah plastik, memperbaiki praktik di masyarakat, dan mengurangi emisi metana untuk mencapai Indoensia yang bersih, hijau, dan berkelajutan,” urai Pelaksana Tugas Direktur USAID Indonesia Mohib Ahmed.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud turut hadir dalam agenda yang mengundang bupati dan walikota dari 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan ini untuk menegaskan komitmen daerah dalam memprioritaskan pengelolaan sampah. Bupati dan walikota dari 18 kabupaten/kota penerima program pendampingan USAID SELARAS tersebut menandatangani deklarasi komitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.

Reformasi pengelolaan sampah menargetkan tercapainya peningkatan kesehatan masyarakat, terciptanya kualitas lingkungan hidup yang lestari, sampah termanfaatkan menjadi sumber daya, dan sampah terkelola secara berkelanjutan. Tercapainya target tersebut juga membutuhkan perubahan perilaku di masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. “Semoga dukungan global ini dapat dioptimalkan untuk memastikan terciptanya peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dari hulu ke hilir. Semoga seluruh upaya positif kita semua dapat membawa masyarakat Indonesia menjadi berkualitas, sehat, dan sejahtera,” pungkas Deputi Ervan.